Emosi dan Lelah Kronis

K. Tatik Wardayati

Penulis

Emosi dan Lelah Kronis

Intisari-Online.com – Lelah dan lelah ternyata ada bedanya. Ada lelah fisik biasa, ada lelah kronis. Yang biasa cukup diatasi dengan istirahat. Tapi lelah kronis yang lebih disebabkan oleh gejolak emosi itu lebih bandel. Lalu apa gejalanya dan bagaimana mengatasinya?

Memang bukan cuma diare yang bisa bikin badan jadi lemas dan lelah. Rasa lelah bisa muncul sehabis latihan olahraga atau kerja fisik yang berat, karena dua-duanya menguras tenaga. Tapi kelelahan akibat terkurasnya energi ini – biasa disebut lelah fisik – justru berguna untuk melindungi diri. Fungsinya seperti alarm yang mengingatkan bahwa Anda butuh istirahat. Dengan istirahat yang cukup rasa lelah bakal lenyap. Atau kalau karena sakit tertentu, seperti diare itu, rasa lelah bisa diatasi dengan obat-obatan atau perawatan medis tertentu.

Namun jika kelelahan disebabkan terutama gejolak emosi, seperti rasa bosan, rasa bersalah, atau cemas – yang disebut dengan kelelahan kronis – nah ini baru masalah. Soalnya, yang ini akan lebih sukar diatasi. Memang banyak dijumpai obat-obatan pengusir rasa lelah, yang sering kali mengumbar janji akan tetap bugar sepanjang hari. Namun obat-obat pemacu energi semacam itu sama saja bohong. Energi Anda semakin terkuras, dan belakangan malah akan tambah merasa letih.

Maka jika pagi-pagi Anda sudah mengeluh, “Aduh mak, badanku lemas!”, dan selalu merasa capek, cobalah ikuti beberapa saran berikut ini.

Dengan mengikuti sejumlah saran tadi, Anda tak perlu selalu merasa lelah. Dapatkan kembali energi yang hilang sekarang juga. (Intisari)