Seni Memaafkan Diri dan Orang Lain

K. Tatik Wardayati

Penulis

Seni Memaafkan Diri dan Orang Lain

Intisari-Online.com – Ketidakmampuan untuk memaafkan orang lain atas apa yang telah mereka lakukan pada diri kita adalah tindakan paling bodoh, karena akhirnya akan menghukum diri kita sendiri. Kebencian dapat menimbulkan banyak penyakit. Sebaliknya, biarkan benci itu pergi dan lihat bagaimana mengampuni bermanfaat bagi kesehatann yang tak terhitung banyaknya.

Orang-orang yang terlihat cemas, takut, marah, dan bermusuhan kemungkinan kurang memaafkan orang lain setelah waktu yang lama berlalu. Orang yang tidak bisa memaafkan memang merasa lebih cemas, bermusuhan, takut, dan marah. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memaafkan lebih bahagia dan sehat daripada mereka yang menyimpan kebencian.

Mengapa memaafkan itu penting?

Kebencian kronis mempunyai efek melemahkan Anda. Ini menimbulkan kemarahan, rasa bersalah, permusuhan, dan terluka dari waktu ke waktu. Emosi ini melepaskan hormon kortisol pada sistem tubuh. Di sisi lain, belajar untuk memaafkan memberikan banyak manfaat kesehatan, antara lain:

Jadi mengapa tidak mencoba untuk menanamkan kebiasaan yang menawarkan manfaat kesehatan begitu banyak?

Mengapa harus memaafkan?

Kita mungkin telah terluka oleh sesuatu yang dilakukan orang lain terhadap kita di masa lalu. Mungkin kita tidak ingat alasannya. Namun, kita ingat rasa sakit yang dialami sangat jelas dan membawa dendam ke mana pun kita pergi. Dendam mempengaruhi kualitas hubungan terhadap yang lain dan sikap kita terhadap kehidupan. Memaafkan memang tidak mudah, namun pasti akan membawa kita pada jalan kebahagiaan.

Orang yang telah menyakiti kita mungkin tidak menyadari apa yang terjadi. Namun hanya bila berkubang dalam emosi ini tentu akan mempengaruhi kesehatan. Dukunglah diri sendiri dan biarkan rasa itu pergi.

Bagaimana cara memaafkan diri sendiri?

Satu atau dua kejadian di masa lalu mungkin tidak berpengaruh pada kehidupan kita saat ini. Hidup terus berjalan. Lebih baik untuk menjaga kesehatan diri. Untuk itu, belajarlah memaafkan diri sendiri dan orang lain. (Intisari)