Intisari-Online.com – Komunikasi adalah cara untuk membangun ikatan yang kuat dengan orang-orang di sekitar kita. Komunikasi adalah cara untuk mengembangkan hubungan serta memperkuatnya. Kita telah memahami bagaimana komunikasi itu penting, tapi kadang-kadang kita menemukan kendala dalam berkomunikasi dengan anak-anak kita. Sebagai orangtua, kita perlu memahami apa yang anak kita perlukan. Kita perlu mengakui bahwa anak tidak bisa mengekspresikan dirinya dengan baik pada awalnya. Nah, ini menjadi tanggung jawab kita untuk memahami mereka dan memungkinkan mereka mengungkapkan pikiran dengan cara yang lebih baik.
Komunikasi bisa disampaikan secara verbal dan non-verbal. Komunikasi non-verbal mencakup semua jenis ekspresi emosional, tindakan, bahasa tubuh, dan kata-kata yang berarti. Diam juga dianggap sebagai bagian dari komunikasi non-verbal. Orangtua bertindak sebagai cermin bagi anak-anak. Mereka belajar dari setiap tindakan orangtua dan apapun yang kita lakukan bisa mereka tiru. Kita mungkin tidak menyadari bahwa pesan non-verbal dan tindakan lebih kuat dari komunikasi verbal.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak kita.
- Bermainlah dengan anak. Anak-anak belajar melalui permainan. Cobalah bermain di lantai dengan anak-anak setidaknya selama 20 menit. Lakukan paling tidak tiga kali sehari. Terlibat bermain bersama anak membuatnya tertarik pada tantangan dan membuatnya mulai berkomunikasi.
- Jadilah pendengar yang baik. Anak-anak punya banyak hal untuk dibicarakan dan yang mereka inginkan adalah seorang pendengar yang menarik sehingga mereka dapat mencurahkan semua hal dalam hati kecil mereka. Ini penting selain juga untuk meningkatkan hubungan dengan orangtua. Kadang-kadang, mendengarkan terbukti menjadi cara terbaik untuk berkomunikasi.
- Berikan mereka perhatian. Menghabiskan waktu dengan anak dan berbicara kepada mereka haruslah menjadi prioritas kita. Mengabaikan hal ini bisa memicu kebencian dalam hati si anak.
- Terlibatlah dengan anak. Tunjukkan bahwa kita terlibat dalam dunianya. Lakukan dengan melihat sesuatu dari perspektif anak. Berpartisipasi aktif dalam diskusi, mengekspresikan kejutan dan rasa ingin tahu mereka.
- Dorong anak untuk bicara. Jangan menunjukkan sifat dominan kita saat anak berbicara. Ajukan pertanyaan sederhana yang akan dinikmati anak saat menjawab, mendorong mereka menggambarkan sebuah kegiatan dengan ekspresi yang lebih, emosi, warna, mimik, dll. Biarkan merek abicara tentang prestasi yang kecil, dan akhirnya mereka akan memberitahu kita tentang banyak hal.
- Bantuan visual. Mendidik anak-anak dengan menunjukkan gambar, kartu flash, video terkait dengan minat mereka seperti pada permainan, hewan, dan proyek-proyek studi.
- Ceritakan cerita. Ceritakan kisah dengan banyak ekspresi yang memikat anak-anak.
- Jagalah senyum di wajah kita. Hindari kesan serius pada wajah kita atau dalam nada suara kita. Cobalah untuk tetap tersenyum untuk menunjukkan bagaimana cerianya kita melihat mereka. Komunikasi non-verbal terdiri dari ekspresi, nada suara, kontak mata, dan tindakan. Jika terlihat tampak marah dan kecewa, berkomunikasi dengan nada buruk atau terlihat saat berbicara, maka komunikasi non-verbal ini mengirimkan pesan negatif kepada penerima. Pilihlah kalimat dengan bijak.
Saat berkomunikasi dengan anak, ingatlah kembali masa-masa kecil kita. Cobalah untuk mengingat apa yang menyakiti kita atau memberi kita kebahagiaan ketika kita masih kanak-kanak. Dengan cara ini, kita akan mampu menjembatani kesenjangan antara masa kanak-kanan, menyenangkan saat kecil dan bertanggung jawab, serta matang saat dewasa. (
Intisari)