Stres, Ibu Sering Bangunkan Bayi

Ade Sulaeman

Penulis

Stres, Ibu Sering Bangunkan Bayi

Intisari-Online.com - Agar tumbuh dan berkembang dengan baik, bayi perlu mendapatkan perhatian dan perlakuan yang sangat baik. Orangtua, termasuk ibu tentunya ingin melakukannya. Mereka selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi bayinya.

Sayang, dalam kondisi tertekan, perhatian dan perlakuan yang diberikan kerap kurang tepat, untuk tidak mengatakan salah. Temuan terbaru menunjukkan ibu yang sedang depresi memberikan dampak buruk pada bayinya. Sering kali mereka membangunkan bayi mereka yang sedang tidur, padahal hal tersebut tidaklah diperlukan oleh bayi.

Douglas Teti, profesor di bidang perkembangan manusia, psikolog dan pediatri dari Pennsylvania State University menyatakan bahwa ibu yang sedang depresi sering merasa khawatir secara berlebihan mengenai bayinya. Hal ini menyebabkan mereka selalu merespon setiap kali bayi mereka bersuara.

Selain memberikan respon yang tidak diperlukan, terkadang mereka juga memindahkan bayi ke tempat tidurnya. Tujuannya jelas, yaitu berkurangnya kekhawatiran ibu apakah anaknya kelaparan ataupun kehausan. Terkadang, ibu yang sedang depresi tersebut juga mencari bayinya hanya untuk kenyamanan emosinya, bukan bayinya.

Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Teti bersama rekan-rekannya. Mereka mengumpulkan data dari 45 bayi berusia 1 bulan hingga 2 tahun beserta orang tuanya selama tujuh hari. Para ibu diminta untuk mengisi catatan harian mengenai kebiasaan tidur bayi mereka juga melengkapai survei untuk mengetahui adanya gejala depresi atau kecemasan tentang bayi pada ibu-ibu tersebut.

Selain melalu catatan, penelitian juga dilakukan melalui rekaman video mengenai aktivitas ibu dan bayinya saat tidur. Pengambilan gambar yang dilakukan di hari keenam penelitian ini tentunya dengan persetujuan dari ibu, juga ayah bayi tersebut.

Bayi yang sering dibangunkan saat tidur dapat mengalami gangguan perkembangan, baik secara emosi, perilaku maupun di bidang akademis. Salah satu langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi depresi yang dialami ibu. Konsultasi atau rekreasi bisa menjadi pilihan. (myhealthnewsdaily)