Find Us On Social Media :

Mendongeng Itu Perlu!

By Agus Surono, Senin, 7 Mei 2012 | 08:45 WIB

Mendongeng Itu Perlu!

Intisari-Online.com - Pada zaman serba canggih dan praktis sekarang ini, tradisi mendongeng untuk anak-anak sudah tergusur, termasuk oleh membanjirnya informasi dalam dunia komunikasi yang berkembang cepat. Sepanjang hari mereka dihadapkan pada beragam acara TV. Mereka bisa beralih ke permainan yang tak kalah mengasyikkan, video game, misalnya. Padahal, kegiatan mendongeng sebenarnya bisa tetap memikat dan banyak manfaatnya bagi anak-anak.

Dulu para orangtua mendongeng saat anak berangkat tidur. Dongeng yang dibawakan pun bermacam-macam; bisa lucu, sedih, gembira, mendebarkan. Bentuknya bisa berupa cerita rakyat, legenda, cerita dunia binatang, hingga kehidupan sehari-hari. Misalnya Bawang Merah dan Bawang Putih, Kancil, Timun Mas, atau dongeng-dongeng impor, seperti Cinderella, Hans dan Gretta, Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, Peter Pan, dll.

Sumber dongeng pun bermacam-macam, bisa dari mulut ke mulut yang diperoleh dari orangtuanya dulu, dari buku-buku cerita, atau hasil penggalian cerita rakyat yang dilakukan oleh para antropolog.

Meskipun tema maupun sumbernya berbeda, banyak manfaat bisa dipetik dari kegiatan mendongeng. Salah satunya, mendorong anak mencintai buku alias gemar membaca.

Selain itu kegiatan mendongeng mampu mendekatkan hubungan orangtua dan anak serta menanamkan nilai-nilai luhur. Mendongeng juga mampu memberikan pendidikan moral yang membantu anak-anak dalam mengatasi persaingan antarsaudara, konflik dengan orangtua, dan dorongan-dorongan negatif lainnya.

Menurut Lawrence Kutner, Ph.D., psikiater dari Harvard, AS, dongeng penting bagi anak agar dapat memasuki perjalanan hidupnya tanpa risiko. Anak bisa mengatasi masalahnya dengan mengidentifikasikan diri dengan tokoh cerita. Masalah yang dihadapi ketika pertama kali anak masuk sekolah, misalnya, bisa diatasi dengan enak.

Bahkan Prof. Janine Despinette, pakar dan kritikus buku dari Prancis, mengatakan, sejak dini anak perlu belajar mendengarkan cerita yang dibacakan orangtua atau guru mereka, sehingga mereka mampu menghargai nilai-nilai dalam cerita.

Meramu dongeng

Mendongeng adalah suatu proses kreatif. Pendongeng menciptakan dunia lain, yang diharapkan dapat menggiring pendengarnya akan kebenaran dunia imajinasi itu. Lalu bagaimana kiat meramu dongeng untuk anak?

Kalimat pembuka, "Pada zaman dahulu ...." akan membuat para pendengar seolah dilontarkan ke dunia yang tanpa batas waktu. Kata demi kata akan terserap dan membuat mereka tercekam. Imajinasi mereka pun berkembang sesuai dengan keinginan pendongeng.

Namun semua itu hanya bisa dicapai kalau pendongeng terampil, kreatif, serta penuh penghayatan dalam membawakan ceritanya. Semua aspek itu bisa dilakukan bila pendongeng dalam suasana hati yang baik.

Seorang pendongeng harus mengetahui apa isi cerita. Ambil contoh cerita rakyat Afrika Selatan tentang seorang pria yang menikah dengan bidadari dari langit. Wanita yang dikawininya itu membawa sebuah keranjang anyaman yang indah. Namun, sebelum dikawini ia meminta agar laki-laki itu berjanji tidak akan membuka tutup keranjang itu, kecuali ia memintanya.