Intisari-Online.com -Siapa sih yang tidak mau bahagia? Masalahnya, tak jarang orang tidak tahu atau belum menemukan cara mencapai kebahagiaan. Nah, berikut beberapa saran dari Mehmet C. Oz, M.D., F.A.C.S. (dokter bedah dan penulis buku laris) dan Dr. Michael Roizen (kepala Wellness Institute di Klinik Cleveland Clinic) bagi Anda yang ingin menemukan jalan menuju kebahagiaan.
BerdermaTak harus berwujud benda atau uang. Memberikan tempat duduk kepada orang yang lebih membutuhkan juga bagian dari berderma. Merujuk ke beberapa penelitian, ternyata ada hubungan antara sikap kedermawanan - entah besar atau kecil - dengan dorongan endorfin. Namun tidak seperti olahraga yang menghasilkan kegembiraan sesaat, dorongan endorfin bisa berlangsung lama. Buktinya, 90 persen orang yang melakukan derma memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak.Pemikiran Anda untuk membantu sesama akan memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda, mendorong emosi positif, mengurangi penderitaan, dan memberikan saluran pelepasan stres. Penelitian menunjukkan pasien serangan jantung yang beramal lebih cepat sembuh dibandingkan dengan yang tidak. Juga mereka yang melakukan kerja sosial angka kematiannya 60 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak.Maka, marilah saling berderma.Buatlah ritualSalah satu alasan mengapa tempat ibadah, musik, dan berdoa bisa menggembirakan adalah ritual berkala itu akan memperkuat rasa sosial Anda. Anda bisa mengalami pengalaman spiritual yang sama melalui bermacam cara, seperti berjalan kaki ke alam bersama tetangga. Atau perjalanan tahunan dengan keluarga Anda. Bisa juga Anda membuat makan malam secara rutin dan saling berbagi cerita menyenangkan pada hari itu. Ritual memperkuat perilaku.Berterima kasihSebagai orang dewasa tentunya kita tak perlu diingatkan untuk mengatakan terima kasih. Namun banyak dari kita perlu diingatkan di luar ketika menerima hadiah. Tujuan kita adalah untuk mendapatkan sesuatu yang lebih personal, bukan?Pikirkan seseorang yang telah berpengaruh dalam hidup Anda, dan tulis sebuah catatan pribadi tentang terima kasih yang tulus. Mengucapkan terima kasih bisa menurunkan tingkat hormon stres Anda. Anda bisa mengajarkan anak untuk ingat kata terima kasih dengan membuat "bel terima kasih". Ketika salah seorang anggota rumah melakukan sesuatu yang baik kepada yang lain, bunyikan bel. Ini cara yang bagus dan menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak soal saling membantu.Asah spiritualitas AndaUjian spiritualitas yang nyata adalah seberapa efektif Anda bisa menggunakan hal itu untuk memecahkan persoalan hidup. Bisakah Anda berpikir sebelum bertindak? Bisakah Anda ambil napas yang dalam, bermeditasi, atau berdoa untuk membantu diri Anda lebih rendah hati atau menghibur diri ketika Anda sedang stres atau mengalami krisis? Kemampuan ini adalah inti dari apa yang disebut transenden.Apa yang Anda lakukan? Bisa jadi menghitung sampai 10 sebelum bertindak, atau memperlambat pikiran sementara memecahkan persoalan. Mungkin Anda bertanya pada diri sendiri bagaimana tindakan pemimpin spiritual Anda dalam menangani kasus ini.Menggunakan spiritualitas untuk mengatasi konflik berarti Anda sudah melangkah lebih maju di luar permukaan pemecahan masalah. Anak Anda memperoleh nilai yang jelek di sekolah? Cari tahu masalah lain di luar dia.Rangsang otakAda sebuah mitos bahwa kita hanya menggunakan 10 persen dari otak kita. Yang terjadi sebenarnya adalah kita secara aktif menggunakan seluruh otak, meski tidak seluruh waktu. Setiap sel hidup dan berpotensi merangsang bagian dari otak yang kita gunakan. Pikiran spiritual dapat membuat otak Anda lebih aktif dan merangsang aktivitas otak. Berpikir meditasi selama beberapa menit setiap hari sebagai hadiah buat diri Anda. Merenung dalam sepi akan membangun otak Anda untuk meraih sesuatu yang lebih besar dan lebih baik.
Kebahagiaan berasal dari hati seseorang yang terisi dengan cinta, ketika melakukan derma dan menyalurkan kebaikan. Sederhana, bukan? (You Beauty)