Penulis
Intisari-Online.com - Salah satu aspek penting dalam iklim keluarga yang menyenangkan adalah humor. Humor bisa mengubah iklim keluarga yang tadinya tidak menyenangkan. Ketika setiap orang merasa sedih, sedikit humor bisa membantu membalikkan semua itu. "Tertawa adalah obat terbaik" menjadi ungkapan yang tepat. la bisa mengurangi ketegangan atau kesedihan, dan menjadikan Anda merasa lebih baik.
Dalam keluarga yang bahagia selalu ada tawa. Humor bisa banyak membantu dalam situasi yang sangat serius sekalipun. Humor juga bisa mengubah perilaku buruk. Ini biasanya manjur diterapkan pada anak-anak kecil. Anak yang sebelumnya marah bisa tertawa lagi ketika diingatkan pada salah satu karakter lucu dalam film kartun yang mereka sukai.
Anda juga bisa menggunakan humor atas kelalaian yang dilakukan anak Anda. Misalnya, si anak lupa membawa kotak pensilnya ke sekolah. Malam sebelumnya dia menggunakannya, tapi tidak dimasukkan lagi ke dalam tas. Dia meninggalkan kotak pensil itu di atas meja belajar. Anda bisa menempuh cara ini: tempelkan pesan pada salah satu pensil, "Semoga kamu selalu ingat" dan taruh di tas sekolahnya. Ini akan mengingatkan si anak akan kelalaian dia tanpa membuatnyatidak nyaman. Mungkin dia malah senang dengan pensil barunya dan pesan yang Anda tempelkan di pensil tersebut. Ini akan berjalan baik bila anak Anda memang sungguh-sungguh lupa. Kalau dia "lupa" karena tak suka membawa kotak pensil di dalam tas, terlepas dari kemalasannya, humor tidaklah tepat. Yang tepat adalah hukuman.
Tidak semua kenakalan atau kekeliruan merupakan perilaku buruk. Dalam buku The Art of Successful Parenting, anak-anak sering membuat banyak masalah tanpa ada maksud berperilaku buruk. Nyonya Kartini Sayogo punya empat anak yang masih belia. Suatu hari, dua anaknya (anak kedua dan ketiga) bermaksud ingin membantu sang ibu. Ibu sendiri sedang sibuk dengan bayinya yang sedang sakit. Makanya, kedua anak itu sepakat hendak membersihkan lantai dapur. Mereka tentu sudah pernah melihat ibunya mengepel lantai. Mereka yakin bisa melakukan itu.
Satu anak mengambil alat pel, ember berisi air, dan satu lainnya mengambil cuka. Mereka pernah melihat ibunya menggunakan cuka untuk membersihkan lantai. Nyonya Sayogo mendengar keributan di dapur. Dia meletakkan bayinya dan bergegas lari ke dapur untuk mengetahui apa yang terjadi. Ketika menginjakkan kakinya di lantai dapur, ia tergelincir. Di dekat cuka, Nyonya Sayogo menaruh minyak kelapa. Setidaknya di situlah dia biasa meletakkannya. Rupanya kedua anak itu salah ambil.