Find Us On Social Media :

Wirausaha, Bukan Soal Bakat

By Agus Surono, Jumat, 12 Oktober 2012 | 19:00 WIB

Wirausaha, Bukan Soal Bakat

Intisari-Online.com - Segala pencapaian manusia yang fenomenal dimulai dengan mimpi. Jika seorang wirausahawan bermimpi, maka ia akan bekerja keras mewujudkannya.

Dr. Rhenald Kasali, Ketua Program Ilmu Manajemen Pasca-Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, menganggap kewirausahaan bukan semata bakat alam, tetapi bisa dipelajari. Ia menekankan, pendidikan kewirausahaan yang baik itu yang dapat melahirkan orang yang bisa berinovasi; bukan sekadar mengekor yang sudah dibuat orang lain. Yang satu berdagang ayam goreng, yang lain ikut. Ia harus tahu konsep, berani memulai usaha, memelihara usaha, memiliki pengetahuan bisnis, akunting, perbankan, dan tahu mengendalikan konflik.

Rhenald juga setuju jika tingkat universitas membuka mata kuliah khusus selama 20 SKS yang bisa diikuti mahasiswa dari fakultas apa saja dari berbagai disiplin ilmu. Tujuannya, kelak jika mereka lulus, selain menguasai bidangnya masing-masing, juga memiliki jiwa kewirausahaan. Dalam kuliah itu harus ditanamkan enterpreneurship mind set, yang diberikan praktisi bisnis dengan kredibilitas diakui.

Yang lebih penting, ada bimbingan setelah mereka lulus. Pembimbingan itu dilakukan seorang enterprener sukses yang melayani 10 alumnus. Jadi, para mentor harus dijadikan institusi.

Seorang wirausahawan bisa saja bukan seorang pengusaha. Ia bisa saja karyawan, manajer misalnya, tapi ia berpikir secara wirausahawan , yakni menciptakan produk baru yang dapat menambah pendapatan (revenue) perusahaan. Itu disebutnya intraprener.

Rhenald juga menyebut tiga modal utama seorang calon enterprener, yakni keberanian, kemauan, mimpi besar tentang peluang yang bisa digarap. Uang bukan sebagai modal satu-satunya untuk melakukan usaha.

Bagi mereka yang akan dan baru terjun ke dunia wirausaha, Rhenald berpesan, jangan menganggap peluang sebagai sesuatu yang hebat. Peluang ada di mana-mana, dan bisa dimanfaatkan siapa saja. Opportunity hanya dapat dilihat oleh orang yang termotivasi. (Intisari)