Penulis
Intisari-Online.com - Dengan memasukkan anak ke sekolah musik, tentunya orangtua ingin anaknya memperoleh manfaat sebaik dan sebanyak mungkin. Namun, bukan berarti orangtua bisa melepaskan anaknya begitu saja untuk mengikuti sekolah musik. “Orangtua tidak bisa begitu saja terima jadi anaknya mampu bermain musik,” ujar Ninie dari Relasi Musik.
Hampir setiap sekolah musik yang memiliki kelas khusus untuk balita seperti Purwa Caraka Music Studio (PCMS), Relasi Musik (Yamaha Music School / YMS) dan Sekolah Musik Cantata mengakui pentingnya peran orangtua sekaligus mendorong keterlibatan mereka dalam proses belajar anaknya.
Khusus untuk YMS dan PCMS, keduanya secara khusus meminta orangtua untuk selalu mendampingi anak mereka saat belajar di sekolah musik. Bahkan ruang kelas didesain sedemikian rupa agar orangtua dapat mendampingi anak mereka. Kalaupun tidak bisa dikarenakan sibuk, orangtua diharapkan masih dapat menyempatkan waktunya minimal satu kali dalam satu bulan.
Tujuannya adalah untuk memberikan perhatian, motivasi, sekaligus mengevaluasi aktivitasnye ketika di rumah. Keberadaan orangtua juga berguna agar dapat mendiskusikan perkembangan anak dengan guru musiknya. Menurut Anne, salah satu cara untuk melakukan evaluasi adalah dengan mengulang aktivitasnya saat berada di luar kelas.
Akan tetapi bukan dengan cara mengujinya, melainkan merangsangnya. Misalnya orangtua pura-pura mengulang pelajaran namun dengan nada yang salah. Proses pengulangan ini menjadi sangat penting, karena, “Mau belajar di sekolah musik hingga beberapa lama pun tidak akan ada hasilnya jika tidak mengulangnya di rumah,” ujar Uki.