Mengapa Pornografi Harus Diawasi?

Intisari-Online.com - Ketika MenkominfoTifatul Sembiring diberitakan akan menyurati Twitter dan Youtube terkait muatan pornografi di kedua situs tersebut, muncul pertanyaan: Seberapa bahayakah pornografi itu? Untuk menjawabnya, situs FightTheNewDrug membuat infografis yang memuat bagaimana pornografi dapat menyebabkan adiksi, berikut dampak yang ditimbulkan.

Menurut temuan situs tersebut, proses adiksi dari pornografi sama dengan proses adiksi yang terjadi saat mengonsumsi narkoba. Dengan kata lain, sama saja dengan membiarkan otak terpapar oleh zat kimia seperti dopamin, serotinin, oksitosin, atau epineprin secara berlebihan.

Otak juga akan membuat aktivitas yang membuat dirinya mampu menerima zat kimia tambahan. Dalam kondisi seperti itu, maka akan terbangunlah toleransi serta ketergantungan pada zat kimia tersebut. Dari yang awalnya hanya “menginginkan”, menjadi membutuhkan sumber kesenangan tersebut (pornografi ataupun narkoba).

Saat kita sudah mengalami adiksi, apa saja yang akan terjadi? Berikut jawabannya:

• Kecanduan pornografi menurunkan ketertarikan pada hubungan nyata dan meningkatkan hasrat lebih besar pada pornografi.
• 56% perceraian setidaknya melibatkan satu “ketertarikan berlebihan pada situs pornografi.”
• Pornografi menaikkan tingkat perselingkuhan lebih dari 300%.
• Lebih dari 50% yang orang terlibat dalam cybersex kehilangan hasrat seksual dengan orang yang dia cintai
• Orang yang kecanduan pornografi biasanya memiliki persepsi, sikap dan agresi yang negatif pada lawan jenisnya.
• Orang yang kecanduan pornografi di internet dua kali lebih sering mengalami depresi yang parah dibanding orang yang tidak kecanduan.
• Sering menonton isi porno menyebabkan perasaan kesepian serta depresi berat.
• 58% orang yang kecanduan pornografi kehilangan uang dalam jumlah besar.
• 13% orang yang kecanduan pornografi kehilangan pekerjaan mereka.

Jadi, waspadalah!