Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science mengungkapkan suatu fakta bagiamana secara emosional seseorang merespon stres yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari dapat memprediksi kesehatan mental dalam jangka panjang.
Menggunakan data dari dua survei nasional, para peneliti menguji hubungan antara emosi negatif harian dengan gangguan mental yang akan terjadi 10 tahun kemudian. Para peneliti ini menemukan bahwa di antara lebih dari 700 pria dan wanita yang diuji, tingkat emosi negatif yang tinggi dapat memperkirakan tekanan psikologis, seperti merasa tidak berharga, tidak mampu berharap, gugup dan gelisah, serta kelainan emosional seperti kecemasan dan depresi untuk satu dekade penuh setelah emosi harian diukur.
Selain itu, mereka yang merespon negatif pada stres harian yang mereka alami, seperti masalah di rumah atau di kantor, diprediksi mengalami gangguan tekanan psikologi dan gangguan emosi 10 tahun kemudian.
Para peneliti menyatakan bahwa kunci kekuatan dari penelitian ini adalah kemampuannya untuk memanfaatkan sampel dalam ukuran besar, baik pria maupun wanita yang berusia 25 hingga 74 tahun.
Salah satu peneliti yang menulis hasil penelitian ini, Susan Charles dari University of California, menyatakan bahwa temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil kesehatan mental tidak hanya disebabkan oleh kejadian besar yang dialami seseorang dalam hidupnya, tapi juga pengalaman emosional kecil yang terjadi sehari-hari.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sifat kronis dari emosi negatif dalam merespon stres harian dapat menjadi jalan pintas untuk gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang. (BusinessNewsDaily)