Intisari-Online.com - Setelah menikah selama bertahun-tahun, beberapa pasangan akhirnya memutuskan untuk bercerai. Ternyata masalah yang dialami tidak jauh berbeda dari setiap pasangan yang bercerai, yang sebenarnya bisa saja ditangani.
Berikut ini sambungan dari artikel sebelumnya yang sering dilakukan istri dalam pernikahan yang dapat memicu perceraian.
- Hidup secara paralel.
Hidup paralel dengan suami merupakan jalan singkat menuju perceraian. Ikatan pernikahan memiliki ketertarikan satu sama lain, bekerja mencapai tujuan bersama dan meluangkan waktu satu sama lain. Pasangan yang mencoba untuk berhubungan kembali setelah anak mereka meninggalkan rumah kerap menyadari bahwa mereka tidak mengenal satu sama lain lagi. Solusinya: luangkan waktu untuk mengetahui apa yang penting untuk suami, juga sebaliknya.
- Fokus pada kesalahan.
Salah satu skenario tersulit dalam pernikahan adalah ketika pasangan melihat satu sama lain menggunakan kacamata negatif. Otak kita memilki kemampuan luar biasa untuk melihat apa yang ingin kita lihat. Istri akan semakin sering melihat sisi buruk suaminya jika dia mengembangkan pandangan negatif terhadap mereka. Solusi: seimbangkan kekhawatiran dengan pandangan positif. Hubungan akan meningkat jika pasangan saling melihat menggunakan kacamata berwarna.
- Menggunakan kata-kata mematikan: “Saya pantas …”
Kata-kata ini wajib dihilangkan dari kamus setiap pasangan. Mengucapkan, “Saya layak untuk …” cenderung bermakna tuntutan. Padahal, jika istri mengetahui seberapa bernilai dirinya, dia mampu menginspirasi suami untuk lebih menghargai dirinya. Solusi: fokus untuk mengenal seberapa berharga dirinya (istri). (HuffingtonPost)