Find Us On Social Media :

Sampah Visual (2): Dari Depresi Sampai Konsumerisme

By J.B. Satrio Nugroho, Minggu, 4 Agustus 2013 | 08:00 WIB

Sampah Visual (2): Dari Depresi Sampai Konsumerisme

Intisari-Online.com - Beberapa dampak yang umum dari adanya papan reklame berukuran besar adalah menghambat pandangan. Hal itu bisa meningkatkan potensi depresi. Otak juga dibuat stres sehingga kemampuan berpikir dan kemampuan mengambil putusan dengan cepat berkurang.Papan reklame  juga bisa meningkatkan polusi udara karena menghambat aliran udara, seperti yang terekam dalam film dokumenter yang mengkritisi sampah visual, This Space Available, karya Gwenaëlle Gobé. Di Mumbai, India, pihak pengiklan tega menebang pohon hanya supaya papan reklamenya tidak terhalang pohon tersebut. Faktanya, kejadian seperti itu banyak terjadi di negara kita.

 

Sumbo Tinarbuko (Kurniawan Adi Nugroho/Intisari)

Tebaran iklan yang merajalela di jalanan itu bisa mempengaruhi pola hidup masyarakat. “Di setiap jalan selalu ditawarkan, ditantang, dan dibilang bahwa ‘kamu itu kuno, bodoh, melarat, karena kamu tidak membeli barang yang baru.’ Rangsangan kapitalisme itu secara tidak sadar mempengaruhi pola hidup masyarakat,” papar Sumbo.Itu juga yang ditengarai Sumbo sebagai meningkatnya gaya hidup konsumtif. Maka tak heran bahwa kota yang populasi kaum mudanya besar, pasti akan muncul sampah visual selama tidak diatur. “Karena konsumen tidak loyal adalah anak muda,” papar Sumbo.