Game Memang Bisa Berakibat Buruk pada Anak

Birgitta Ajeng

Penulis

Game Memang Bisa Berakibat Buruk pada Anak

Intisari-Online.com –Beberapa tahun terakhir ini anak-anak tidak lagi akrab dengan permainan tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman hiburan mereka adalah game. Baikkah untuk perkembangannya?Game umumnya memang keburu dicap kurang baik. Apalagi sejumlah kasus menunjukkan dampak yang kurang baik. Kasus paling parah yang pernah ditangani Risa ketika seorang anak laki-laki terbengong-bengong selama di sekolah. "Setelah ditelusuri melalui orang tuanya, ternyata penyebabnya adalah terlalu banyak bermain game di komputer," jelas Dra. Risa Kolopaking, Psi., Msi, dari RS Hermina Bekasi.Kasus ini terjadi ketika orang tuanya sibuk bekerja dan membiarkan anaknya bermain komputer. Orang tua merasa nyaman dan bisa bekerja dengan tenang karena anaknya tidak rewel. Tetapi dampak yang timbul ternyata cukup parah, hingga anak kehilangan konsentrasi sama sekali.Untungnya, anak itu dapat kembali pulih setelah dibuatkan program harian yang menentukan kapan ia hams tidur, bangun, makan, pergi ke sekolah, dan Iain-Iain. "Memang cukup berat melaksanakan program itu, jadi sisihkan waktu untuk berdialog dengan mereka. Anak yang tenang belum tentu tak bermasalah," tegas Risa.Sementara berbagai kasus lain yang lebih ekstrem juga terjadi akibat game. Misalnya online-game Ragnarok dari Thailand yang sangat populer. Saking populernya membuat Kementerian Teknologi Thailand memblokir server permainan dari malam hingga pagi hari karena banyak siswa yang mencuri-curi waktu di malam hari untuk bermain game tersebut.Di Amerika dan Inggris terjadi serangan penyakit Nintendonitis akibat anak-anak yang bermain hingga 7 jam sehari.Menurut British Medical Journal, terdapat hasil riset pada seorang anak yang terkena sindroma tangan bergetar atau Hand Arm Vibration Syndrome. Hal ini bisa berakibat terhambatnya sirkulasi darah, meningkatnya sensitivitas terhadap suhu panas/dingin dan mati rasa. Gangguan ini disebabkan alat kontrol game yang terlalu lama dan menimbulkan getaran pada jari-jari.Mengingat fakta-fakta di atas, masalah game ini tak dapat dipandang sebelah mata. Jika perhatian anak tercurah hanya pada game dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti hilang konsentrasi dan kelelahan fisik yang dapat mengganggu proses belajar di sekolahnya. Orang tua sebaiknya tidak membentuk anak-anaknya menjadi seorang jagoan bermain gome atau komputer. Bentuklah mereka menjadi anak manusia seutuhnya.yaitu anak yang pandai dan dapat bersikap baik dengan lingkungan di sekitamya.