Find Us On Social Media :

Kaum Pendiam (3) : Mengapa Bisa Muncul Sifat Pendiam?

By Birgitta Ajeng, Kamis, 5 Desember 2013 | 06:00 WIB

Kaum Pendiam (3) : Mengapa Bisa Muncul Sifat Pendiam?

Intisari-Online.com - Sifat pendiam bisa muncul karena bermacam faktor. Menurut Psikolog Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI Jakarta, Mira D. Amir, faktor-faktor itu asalnya bisa dari dalam diri sendiri, maupun dari luar (lingkungan sosial).Faktor intern paling utama yakni karena mereka nyaman dengan diri dan pikirannya sendiri, sehingga tidak memerlukan orang lain untuk mendapatkan rasa nyaman yang ingin diperolehnya."Kondisi ini membuat orang-orang pendiam tak mudah terpancing dengan berbagai stimulus yang datang kepadanya," jelas Mira.Faktor intern lainnya, bisa jadi individu tersebut memang tidak punya minat pada topik yang sedang dibicarakan. Maka ia memilih untuk tidak banyak berbicara. Kalaupun harus berkomentar, jawabannya singkat, seperlunya, tanpa harus berbicara panjang lebar terlebih dahulu.Sementara faktor eksternal, yang paling utama bisa jadi justru terbentuk dari lingkungan primer yakni keluarga. Ditegaskan Mira, keluarga seringkali secara tidak sadar melakukan hal-hal yang menyebabkan seorang individu secara perlahan tumbuh menjadi seseorang yang pasif."Misalnya, sejak dini keluarga tidak terbiasa untuk menumbuhkan sikap proaktif dan daya kritis dengan memberikan ruang bagi setiap anggota keluarga untuk mengungkapkan pendapat atau apa yang mereka inginkan," papar ibu dua anak ini.Selanjutnya, faktor yang kedua itu bisa mengarah pada sifat pendiam yang cenderung negatif. Walau sebaiknya, seseorang yang dewasa mampu merefleksikan segala kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri. Kalau memang pada banyak kesempatan sifat pendiam itu dirasa tidak menguntungkan, sepatutnya mereka terpacu untuk selalu meningkatkan kecakapan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.Sebagai contoh, ketika ternyata gara-gara sifat pendiam seseorang tidak terlihat potensinya di lingkungan pekerjaan, sebaiknya ia segera mengoreksi diri. Sadari keadaan itu dan perlahan mulai menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekitar yang mungkin menginginkan dia lebih proaktif. (bersambung)--Tulisan ini dimuat di Majalah Intisari Edisi Oktober 2009, ditulis oleh T. Tjahjo Widyasmoro dan Dhini Gilang Prasasti dengan judul asli “Dunia Senyap Kaum Pendiam”.