Penulis
Intisari-Online.com -Mendongeng adalah suatu proses kreatif. Pendongeng menciptakan dunia lain, yang diharapkan dapat menggiring pendengarnya akan kebenaran dunia imajinasi itu. Lalu bagaimana kiat meramu dongeng untuk anak?Kalimat pembuka, "Pada zaman dahulu ...." akan membuat para pendengar seolah dilontarkan ke dunia yang tanpa batas waktu. Kata demi kata akan terserap dan membuat mereka tercekam. Imajinasi mereka pun berkembang sesuai dengan keinginan pendongeng.Namun semua itu hanya bisa dicapai kalau pendongeng terampil, kreatif, serta penuh penghayatan dalam membawakan ceritanya. Semua aspek itu bisa dilakukan bila pendongeng dalam suasana hati yang baik.Seorang pendongeng harus mengetahui apa isi cerita. Ambil contoh cerita rakyat Afrika Selatan tentang seorang pria yang menikah dengan bidadari dari langit. Wanita yang dikawininya itu membawa sebuah keranjang anyaman yang indah. Namun, sebelum dikawini ia meminta agar laki-laki itu berjanji tidak akan membuka tutup keranjang itu, kecuali ia memintanya.Cerita ini tentu akan berlanjut dengan kenyataan bahwa laki-laki itu tak memenuhi janjinya. Ia membuka keranjang itu, ketika istrinya sedang ke ladang.Saat pulang istrinya tahu bahwa suaminya telah ingkar janji. Si istri pun bertanya, "Kau telah membuka keranjangku, bukan?""Ya, tapi kenapa sih, keranjang kosong saja diributkan?""Kosong?" tanya istrinya dengan air mata mengambang."Memang kosong!" jawab suaminya sambil tertawa.Istri dari langit itu bergegas pergi. Katanya, bukan karena sang suami ingkar janji, namun lantaran suaminya tak dapat melihat isi keranjang itu. Menurut wanita itu, keranjang itu berisi barang-barang indah dari langit, yang diharapkan dapat dinikmati berdua.Pendongeng harus dapat menunjukkan kepada pendengarnya makna yang tersirat dalam cerita itu. Dalam hal ini pendongeng harus bisa menggunakan imajinasinya untuk menggambarkan isi keranjang yang berisi keindahan, kegembiraan, dan kebijaksanaan.(Bersambung)--Tulisan ini dimuat di Buku Kumpulan Artikel Psikologi Anak oleh PT Intisari Mediatama, Cetakan I, April 1999.Judul Asli tulisan ini adalah "Mendongeng Itu Perlu".