Pasangan Otoriter? Ini Cara Hadapinya!

Birgitta Ajeng

Penulis

Pasangan Otoriter? Ini Cara Hadapinya!

Intisari-Online.com - Anda sangat mencintai pasangan, namun sikapnya yang senang mengatur membuat hubungan tidak nyaman. Bagaimana mengatasinya? Cobalah dari mengubah diri Anda. Ini strateginya:

1. Kepribadian selalu menurut menjadi menurut logisSeseorang bisa menjadi penurut ketika begitu mencintai pasangannya. Padahal semakin menurut, tipe pasangan otoriter semakin ingin mengendalikan diri Anda. Ubahlah diri dengan menuruti yang terbatas atau logis. Artinya selama hal tersebut mengarah pada kebaikan, maka ada baiknya dituruti, jika memang tidak, katakan tidak. Dengan mengubah diri Anda secara logis, pasangan pun akan menghargai Anda.2. Kepribadian tertutup menjadi terbukaPasangan otoriter cenderung tak peka terhadap perasaan orang lain. Ia biasa memaksakan pendapatnya. Hal ini perlu disiasati dengan keterbukaan. Kemukakan perasaan yang Anda rasakan. Baik perasaan sedih, kesal, atau lainnya. Biarkan ia mengetahui apa yang Anda rasakan. Latih diri untuk asertif, yaitu mampu mengemukakan keberatan tanpa rasa takut. Bangun posisi yang sejajar, bukanlah atas bawah. Dengan demikian pasangan Anda akan menghormati Anda sebagai individu yang seutuhnya.3. Aturan unfair menjadi fairPasangan otoriter seringkali membuat komitmen yangunfair. Ia membuat aturan hanya berlaku sepihak. Dengan berbagai alasan dikemukakan, tujuannya hanya satu menghindari aturan yang dibuatnya. Buatlah kesepakatan atau aturan yang berlaku untuk kedua pihak. Jika tidak, maka aturan tidak berlaku. Ubahlah hal–hal yangunfairmenjadifair. Hubungan akan lebih nyaman.4. Komunikasi searah menjadi komunikasi dua arahPasangan yang otoriter biasanya ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan. Hal ini membuat komunikasi menjadi searah. Padahal hubungan yang sehat dilandasi dengan komunikasi dua arah. Nah jangan sampai terjebak, sehingga Anda tidak memiliki hak untuk berbicara. Anda memiliki ide untuk disampikan dan didengarkan. Itu hak Anda kok, jadi perjuangkanlah.5. Kekhawatiran ‘takut ditinggalkan' menjadi berani menyelamatkan diriSifat otoriter semakin menjadi, ketika tahu bahwa pasangannya takut ditinggalkan. Inilah yang membuat dirinya semakin berkuasa. Segera ubah diri Anda. Dari pribadi yang takut ditinggalkan, menjadi pribadi yang kuat. Bangunlah kesadaran, Andalah yang harus menyelamatkan diri. Berada di bawah pasangan otoriter, akan membahayakan diri. Baik dari sisi mental, fisik dan masa depan. Nah, jika berbagai usaha sudah dilakukan dan tidak berhasil, siapkan diri untuk menjadi pribadi mandiri yang lepas dari si dia demi menyongsong masa depan yang lebih cerah.(Relationship Expert: Sani B. Hermawan / Precilia Meirisa /chicmagz.com)