Find Us On Social Media :

Kemenkes Kembali Mengirim Para Dokter ke Daerah Terpencil

By Chatarina Komala, Selasa, 29 April 2014 | 08:00 WIB

Kemenkes Kembali Mengirim Para Dokter ke Daerah Terpencil

Intisari-Online.com - Untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan antara kota-kota besar dengan daerah terpencil di Indonesia, pada tahun ini Kementrian Kesehatan atau Kemenkes kembali mengirim para dokter ke daerah terpencil. Adapun tenaga kesehatan yang terbagi menjadi dokter umum dan dokter gigi tersebut ditugaskan di daerah yang masuk ke dalam kategori terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).  Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, sebanyak 238 dokter dan 167 dokter gigi pegawai tidak tetap (PTT) akan berangkat ke tempat tugas pada 5 Mei 2014. Direncanakan, para dokter yang telah dikirim ke daerah terpencil tersebut akan bertugas selama 2 tahun.(Baca juga: Hari Kartini, Dokter dan Bidan Pakai Kebaya)"Mereka akan ditempatkan di layanan kesehatan primer, yaitu di puskeskas. Mereka menjadi kontak pertama bagi pasien sekaligus penapis rujukan di era Jaminan Kesehatan Nasional," katanya.Keputusan Kemenkes untuk kembali mengirim para dokter ke daerah terpencil tersebut merupakan salah satu usaha Kementerian kesehatan dalam meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. Prioritas diberikan pada puskesmas terpencil dan sangat terpencil yang ada di DTPK serta daerah bermasalah kesehatan di luar Jawa dan Bali.Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan tenaga dokter umum dan dokter gigi PTT juga ditempatkan pada kabupaten atau kota lain yang mempunyai puskesmas dengan kriteria terpencil dan sangat terpencil.Nafisah mengatakan, dalam periode perlepasan dokter umum dan dokter gigi PTT periode Mei 2014 ini, ada sekitar 600 dokter umum yang mendaftar namun hanya 238 orang yang dilepas. Sementara untuk dokter gigi semua yang mendaftar lolos untuk dilepas yaitu 167 orang karena peminatnya lebih sedikit.Sementara itu, dokter umum dan dokter gigi PTT mendapatkan gaji dan insentif Rp 5 juta untuk yang ditempatkan di puskesmas terpencil dan Rp 7 juta untuk puskesmas sangat terpencil. Di samping itu ada pula biaya kapitasi untuk puskesmas tiap pasien sebanyak Rp 6.000.(Baca juga: Dokter Cilik, Agent of Change Lifebuoy)"Maka kalau ada 5.000 pasien untuk puskesmas, biaya kapitasi mencapai Rp 30 juta," jelas Nafsiah.Nafsiah mengaku, sangat mengapresiasi para dokter yang bersedia terlibat dalam mendukung keputusan Kemenkes untuk kembali mengirim para dokter ke daerah terpencil. Ia juga mengharapkan dukungan dari seluruh dokter umum dan dokter gigi PTT yang akan ditempatkan di layanan primer untuk memberikan kesehatan terbaik. (Unoviana Kartika/ Kompas)