Find Us On Social Media :

Gangguan Hormonal, Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur

By Birgitta Ajeng, Jumat, 2 Mei 2014 | 13:30 WIB

Gangguan Hormonal, Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur

Intisari-Online.com - Salah satu penyebab siklus haid tidak teratur adalah gangguan hormonal. Prof. Dr. dr. Ali Baziad, Sp.OG(K), Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan FKUI, mengungkap dua penyebab siklus haid tidak teratur, “Yang paling sering ditemukan memang gangguan hormonal. Selain itu ada juga yang disebabkan kelainan organ reproduksi.”

Prof. Ali menjelaskan, kelainan kanker, atau tumor pada rahim. Untuk mengetahui adanya kelainan organ, dokter perlu memeriksa ke bagian dalam organ reproduksi. Kalau ternyata baik-baik saja, kecurigaan boleh dialamatkan kepada gangguan hormonal.

(Baca juga: Beberapa Jenis Gangguan Haid (1))

Pangkal persoalan gangguan hormonal ada pada follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone. Penyebab lain, bisa juga dari gangguan hormon prolactin, hormon estrogen, dan progesteron. Siklus haid tidak teratur dapat terjadi bila tubuh kekurangan hormon estrogen dan progesteron. Jumlah estrogen lebih dominan dari progesteron dan produksi progesteron tidak sesuai kebutuhan tubuh.

Buat apa melacak siklus menstruasi?

Anda yang perempuan boleh jadi merasa bingung, buat apa melacak siklus menstruasi? Sebab Anda mungkin belum paham, melacak siklus ini dapat membantu memahami bagaimana kenormalan proses menstruasi. Sehingga bila terjadi masalah seperti keterlambatan haid atau menstruasi di luar siklus, bisa segera diketahui.

Dalam buku Mayo Clinic Family Health Book (2009) dijelaskan, siklus menstruasi terhitung mulai hari pertama keluarnya haid dalam suatu periode haid, dan berakhir pada hari pertama periode haid berikutnya. Setiap perempuan punya siklus yang berbeda-beda.

(Baca juga: Beberapa Jenis Gangguan Haid (2))

Kita tahu rata-rata siklus haid adalah 28 hari, walau rentang waktu normalnya adalah antara 23-35 hari. Rata-rata haid berlangsung 4-5 hari. Dr. H. Andon Hestiantoro, Sp.OG (K) dari Divisi Imunoendokrinologi dan Reproduksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI juga mengungkapkan, “Dalam siklus menstruasi yang normal, jumlah darah yang keluar tidak lebih dari 80 ml.“

Nah, artinya jika siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari atau lebih panjang dari 35 hari, Andon memastikan, siklus haid tidak teratur.