Penulis
Intisari-Online.com -World Health Organization (WHO) menyebut wabah polio sebagai kejadian luar biasa (KLB) yang berpotensi mengancam banyak negara. Secara lebih khusus, badan kesehatan yang bernaung di bawah PBB ini menyebut, penyebaran polio di Asia, Afrika, dan Timur Tengah sebagai KLB yang memerlukan respon cepat.
Untuk diketahui, polio biasanya menyerang anak-anak balita yang menyebar melalui air yang terinfeksi. Selama ini, pencegahan hanya berupa vaksinasi yang rutin diberikan kepada si anak lantaran belum ditemukan terapi khusus untuk polio.
Secara khusus, para pakar menyoroti berulangnya kejadian tersebut di negara-negara yang sejatinya sudah dinyatakan bebas polio. Sebutlah Siria, Somalia, dan Irak. Terlebih lebih, di negara-negara tersebut saat ini tengah terjadi perang saudara sehingga menyulitkan pemberantasan virus tersebut.(Baca juga: Vaksin untutk Perjalanan Internasional)
Untuk Indonesia, beberapa waktu yang lalu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, saat ini Indonesia menerima sertifikat bebas polio dari WHO pada 27 Maret 2014.
"Virus polio liar terakhir yang berhasil diisolasi terakhir yaitu pada tahun 1995," ujar Tjandra.
Sebagai informasi, KLB polio di Indonesia dilaporkan terakhir terjadi pada 2005-2006 untuk virus polio tipe 1 yang berasal dari Timur Tengah. KLB kali itu terjadi di 10 propinsi dan 47 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan total kasus yang dilaporkan sebanyak 305.
Yang sedikit membanggakan, Indonesia dikabarkan sudah begitu siap jika suatu saat wabah polio datang kembali. Dirut Biofarma, Iskandar, seperti dilansir Kompas.com, menyebut, vaksin polio di Indonesia stoknya cukup untuk 100 tahun ke depan. “Jadi tak perlu khawatir soal langkah antisipasi,” ujar Iskandar. (Kompas.com)