Find Us On Social Media :

Habis Makan Jangan Langsung Sikat Gigi

By Birgitta Ajeng, Kamis, 15 Mei 2014 | 08:00 WIB

Habis Makan Jangan Langsung Sikat Gigi

Intisari-Online.com - Kita sering mendengar anjuran, setelah makan sebaiknya menggosok gigi. Itu benar. Tapi sebaiknya jangan dilakukan langsung. Habis makan jangan langsung sikat gigi.

Tahukah Anda, bahwa tiap orang memiliki tingkat keasaman (pH) rongga mulut yang berbeda-beda? pH (Potential of Hydrogen) adalah nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat asam atau basa cairan tubuh, salah satunya air liur atau saliva.

Dalam keadaan normal, Dokter Gigi di Dentia Dental Care Center Jakarta, Drg. Marsellina S., mengatakan, saliva memiliki pH 6-7. Makin rendah pH saliva seseorang, kemungkinan terjadinya caries (gigi berlubang) cenderung makin tinggi.

(Baca juga: Rajin Makan Buah dan Sayur Mampu Kurangi Risiko Stres)

Tinggi atau rendahnya pH saliva di dalam mulut dipengaruhi antara lain oleh faktor genetik, kebersihan gigi dan  mulut, kecepatan aliran saliva, keberadaan bakteri, juga jenis makanan yang dikonsumsi.

Nah, mengenai habis makan jangan langsung sikat gigi, penjelasannya begini. Setelah makan, di dalam rongga mulut kita terjadi proses demineralisasi, yaitu perubahan glukosa pada sisa-sisa makanan menjadi asam. Bakteri di dalam mulut akan menurunkan tingkat keasaman saliva menjadi pH kritis (di bawah 6).

Secara perlahan pH yang turun tersebut akan naik kembali dalam waktu sekitar 20 menit. Oleh karena itu, bila terburu-buru menggosok gigi setelah makan, pH belum normal sehingga gigi justru akan lebih mudah berlubang. Idealnya, menggosok gigi sekitar 30 menit setelah makan.

Marsellina mengatakan, berkumur dengan air putih setelah makan juga dianjurkan untuk menetralkan kadar keasaman di dalam mulut, khususnya bila mengkonsumsi makanan manis dan asam.

Acid erosion (erosi gigi) merupakan proses hilangnya jaringan permukaan gigi yang disebabkan oleh proses kimiawi dan tidak ada keterlibatan bakteri. Hal ini dapat terjadi pada orang-orang yang gemar mengonsumsi minuman bersoda, jus buah, atau terkadang juga berhubungan dengan asam lambung. Gejala yang terjadi di dalam mulut berupa pengikisan email gigi.

(Baca juga: Benarkah Susu Membuat Tulang Menjadi Kuat?)

Pada acid erosion (erosi gigi) juga terjadi proses demineralisasi, sama dengan yang terjadi pada caries atau gigi berlubang. Bedanya, pada caries, asam yang terbentuk adalah hasil fermentasi glukosa sisa-sisa makanan oleh bakteri dalam rongga mulut. Sedangkan pada acid erosion, asam terjadi karena proses kimiawi tanpa ada keterlibatan bakteri.

Marsellina menganjurkan, untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, gosoklah gigi secara rutin, dua kali sehari. Penggunaan dental floss / benang gigi, juga efektif untuk membantu membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.