Find Us On Social Media :

Perawatan Rambut Sebelum dan Sesudah Mewarnai Rambut (2)

By Birgitta Ajeng, Kamis, 15 Mei 2014 | 11:00 WIB

Perawatan Rambut Sebelum dan Sesudah Mewarnai Rambut (2)

Intisari-Online.com - Asalkan pede dan suka, mewarnai rambut boleh-boleh saja dilakukan. Hanya, soal perawatan rambut sebelum dan setelah mewarnai rambut perlu diperhatikan agar rambut tak semakin rusak.

Bicara mengenai cat rambut, Suci Rahayu, trainerdi Rudy Hadisuwarno Academy mengatakan, “Enggak ada cat rambut yang enggak bikin rambut rusak. Semua proses kimia akan merusak rambut.” Entah rambut menjadi kusam, kering, rapuh, atau kasar.

Begitulah kalau rambut terpapar bahan kimia secara berlebihan. Dalam kasus ekstrem, batang rambut bisa putus. Kalau mencakup area yang luas, maka tampak seperti botak.

(Baca juga: Bermain Gadget Bagi Balita Tidak Menambah Cerdas)

Bahkan, dr. Dian Pratiwi, Sp.KK., spesialis kulit dan kelamin di Erha Clinic, Kemanggisan, Jakarta Barat, pernah menangani rambut dan kulit pasien yang rusak akibat hobi ganti warna. Pasiennya itu seorang penata rambut di salon. Ia senang sekali mengubah warna rambutnya saban 2-4 minggu sekali. Suatu kali, ia mencoba pewarna rambut baru. Saat digunakan, kulit kepala terasa perih dan panas ringan, tapi diabaikan.

Selang beberapa hari rambutnya mulai rontok di beberapa tempat.“Saat berobat ke saya 2 bulan setelah kejadian, ada kebotakan dengan ukuran bervariasi. Mulai dari diameter 1 cm hingga 5 cm,” cerita Dian. Untungnya, kondisinya berangsur membaik dengan terapi dan semua rambut pun sudah tumbuh kembali.

Makanya, perawatan pascapewarnaan menjadi penting agar rambut tak semakin rusak. Misalnya dengan rutin creambath, minimal seminggu sekali. Penggunaan sampo pun harus khusus untuk rambut warna, plus jangan lupa juga memakai conditioner.

Suci berujar, sampo yang kita gunakan fungsinya membuka kutikula untuk membersihkan kotoran. Sementara conditioner akan menutup kembali kutikula. Rambut pun kembali lembut. Kalau perlu, oleskan juga vitamin rambut sehabis keramas.

(Baca juga: 6 Cara Mudah untuk Bangun Pagi)

Nah, agar tetap ngetren dan rambut tak makin rusak, Dian menyarankan untuk menggunakan pewarna rambut sejarang dan sesedikit mungkin. Misal dengan highlight saja, bukan seluruh raMbut. “Paling aman untuk kesehatan pastilah yang catnya hanya bertahan sebentar. Juga, yang hanya melapisi, bukan masuk ke batang rambut,” tambah Dian. Sebaiknya pilih pewarna rambut sementara atau yang temporer saja.

Pewarna rambut yang hilang setelah 1-2 kali keramas ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk bilasan, sampo, gel, semprotan, dan busa. Jenis inilah yang paling sering digunakan untuk acara khusus. Sayangnya, menurut penuturan Suci, kebanyakan konsumen memilih menggunakan pewarna permanen.

“Kalau pakai pewarna sementara tentu hanya menghabiskan uang karena perlu dicat lagi,” ujar Suci. Padahal, pemakaian pewarna permanen menyebabkan perubahan kimia di dalam batang rambut.