Find Us On Social Media :

Olahraga Secara Berlebihan Ternyata Buruk Bagi Jantung

By Chatarina Komala, Sabtu, 17 Mei 2014 | 06:00 WIB

Olahraga Secara Berlebihan Ternyata Buruk Bagi Jantung

Intisari-Online.com -  Para peneliti dari Jerman menemukan, olahraga secara berlebihan ternyata buruk bagi jantung. Melakukan olahraga dengan intensitas tinggi terlalu sering, dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke, apalagi pada mereka yang sebelumnya sudah menderita penyakit jantung.(Baca juga: Berisiko Sakit Jantung, Hindari Olahraga Intensitas Tinggi)Sementara itu, studi lain yang dilakuakn oleh tim dari Swedia juga menyebutkan, pria muda yang melakukan olahraga ketahanan lebih dari lima jam setiap minggu memiliki risiko peningkatan gangguan irama jantung di kemudian hari. Tak hanya itu, pria muda yang melakukan lari maraton juga beresiko tinggi menggunakan alat pacu jantung di kemudian hari. Studi terhadap mencit menunjukkan, terjadi perubahan mikroskopik dalam tubuh saat kita melakukan olahraga ekstrem. Latihan seperti ini akan mengganggu proses listrik denyut jantung sehingga irama jantung terganggu. Kedua penelitian tersebut menggarisbawahi bahwa olahraga lebih banyak tidak berarti lebih baik. Bahkan, olahraga secara berlebihan ternyata buruk bagi jantung. Studi tersebut juga menegaskan efek intensitas dan durasi olahraga yang berbeda pada tiap tahapan usia.Kedua studi tersebut juga masing-masing melibatkan ribuan responden dan dilakukan dalam jangka panjang. "Agar bermanfaat maksimal bagi jantung, olahraga sebaiknya dilakukan dalam dosis sedang. Manfaatnya justru hilang jika dilakukan dalam intensitas tinggi dan terlalu berat," kata Dr.Liuis Mont dari Spanyol. (Baca juga: Kurang Olahraga, Wanita Rentan Terkena Penyakit Jantung)Meski  olahraga secara berlebihan ternyata buruk bagi jantung, ia menyebutkan bahwa tidak semua latihan olahraga berbahaya untuk kesehatan jangka panjang. Apalagi, tidak berolahraga sama sekali justru berdampak lebih buruk. "Manfaat olahraga tidak perlu dipertanyakan, malah harus didorong agar tiap orang melakukannya," katanya. (Kompas)