Find Us On Social Media :

Remaja Obesitas Tak Punya Banyak Teman?

By Chatarina Komala, Kamis, 22 Mei 2014 | 11:00 WIB

Remaja Obesitas Tak Punya Banyak Teman?

Intisari-Online.com - Sebuah studi baru yang dipublikasikan di American Journal of Public Health mengungkap kecenderungan remaja obesitas tak punya banyak teman. Mereka lebih mungkin untuk dikucilkan oleh pergaulan mereka. "Hal ini sangat mengganggu karena persahabatan adalah sumber penting dari dukungan dan persahabatan," kata rekan penulis studi, Profesor Sandra Simpkins dari Arizona State University's School of Social and Family Dynamics, dalam sebuah pernyataan.(Baca juga: 'Fast Food' Bukan Penyebab Utama Obesitas pada Anak)"Tidak memiliki atau kehilangan teman dikaitkan dengan depresi dan kurangnya kepercayaan diri bagi remaja. Ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan kelebihan berat badan," tambahnya. Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data survei pada hampir 59.000 remaja berusia rata-rata 15 tahun, dari 88 sekolah menengah dan tinggi di AS. Sekitar seperlima dari responden lalu memberikan informasi terkait indeks masa tubuh (BMI)- untuk mengukur apakah seseorang punya berat badan yang sehat dan ideal atau tidak.Para remaja tersebut juga diminta untuk mencantumkan lima nama teman terdekatnya, baik perempuan dan laki-laki. Mereka juga meneliti bagaimana dan kapan para remaja tersebut berkenalan dengan teman-temannya, misalnya bertemu pada suatu kegiatan yang sama atau pada kepentingan yang sama.  Hasilnya, studi ini menemukan, umumnya, remaja obesitas tak punya banyak teman. Mereka cenderung kesulitan mencari teman dan cenderung ditolak sebagai teman oleh lingkungannya, dibanding remaja lain yang memiliki berat badan normal. Ketika mereka ditolak dan tidak memiliki teman, remaja obesitas ini akan cenderung mencari teman yang juga kelebihan berat badan.     

(Baca juga: Tidur Lebih Awal Bantu Anak Perangi Obesitas)Para peneliti mengungkap, penolakan karena obesitas mungkin sangat sulit dihadapi oleh para remaja, "padahal, pada tahun-tahun tersebut, keintiman dan kecocokan dalam kelompok sebaya sangat penting," kata rekan penulis studi, David Schaefer. (Everydayhealth)