Find Us On Social Media :

Semua Orang Punya Alergi Musiman? Ah, Itu Hanya Mitos

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 25 Mei 2014 | 10:00 WIB

Semua Orang Punya Alergi Musiman? Ah, Itu Hanya Mitos

Intisari-Online.com - Seperti halnya serbuk sari yang bisa menyebar cepat melalui udara, mitos tentang alergi musiman juga beredar dengan luas. “Ia (mitos alergi musiman) menyebar sepanjang waktu,” ujar Dr. John Costa, direktur medis di Brigham and Women’s Hospital Allergy and Clinical Immunology Practice yang ada Boston, Amerika Serikat.

Untuk menepis semua gosip tersebut, John Costa menjabarkan sembilan mitos mengenai alergi musim yang sering membingungkan.

  1. Semua orang memiliki alergi. Jika mengacu pada penjelasan Costa, hanya ada 1 dari 5 orang Amerika yang terkena alergi. “Yang mena alergi ini pada musim semi disebut dengan ‘rose fever’ dan ketika musim gugur datang berubah menjadi ‘hay fever’. Ya, meskipun ada peningkatan akhir-akhir ini soal jumlah, tapi persepsi semua orang punya alergi itu salah,” ujar Costa.
  2. Jika alergi tidak muncul ketika masih kecil, maka alergi juga tidak adakan muncul ketika sudah besar. Tubuh cenderung selalu bersentuhan dengan segala hal yang baru, dan kita tidak tahu bahwa salah satu hal yang baru itu akan menyebabkan alergi pada tubuh kita.
  3. Makan madu lokal meringangkan alergi musiman. Lebah mengumpulkan madu dari tanaman, yang memungkinkan terdapat serbuk sari di dalamnya. Sementara itu, menurut Costa, ada beberapa jenis serbuk sari yang bisa menyebabkan alergi musiman.
  4. Para ilmuwan bisa memprediksi waktu alergi. “Prediksi tentang musim serbuk sari yang buruk (yang dianggap bisa menyebabkan alergi musiman) adalah sesuatu yang tidak jujur, mengada-ada,” ujar Costa.
  5. Pindah ke wilayah geografis yang berbeda, bisa meringankan alergi. Bergerak memang sedikit banyak akan bermanfaat bagi mereka yang terkena alergi musiman, tapi kita tidak bisa memastikan penyebab alergi kita tidak ditemukan di tempat yang lebih baru.
  6. Bunga adalah musabab umum alergi musiman. Serbuk yang sari terbang di udara memang dianggap sebagai musabab utama alergi musiman. Tapi menyebut bunga sebagai satu-satunya musabab jelas tidak benar. Serbuk sari bunga relatif berbobot lebih berat dan akan lebih cepat jatuh ke tanah alih-alih bertahan lama di udara. Pohon-pohon seperti oak dan kapuk relatif memiliki serbuk sari yang lebih ringan, dan bisa jati itu adalah musababnya.
  7. Semua penyemprot hidung buruk. Ada kalanya seorang yang terkena alergi memerlukan semprotan hidung. Semprotan bertipe topical nasal steroid dianggap cocok untuk pengidap alergi musiman. Terapi ini akan menghilangkan peradangan pada lapisan hidung, dan bisa digunakan secara aman sepanjang tahun. Salah satu merek yang direkomendasikan oleh Costa adalah Nasacort AQ.
  8. Menyembuhkannya cukup dengan obat alergi. Alergi kerap menyebabkan peradangan, dan ia bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Selain obat secara teratur, juga harus diketahui musabab lainnya.
  9. Suntikan untuk alergi tidak berguna. Jangan salah, selama 20 tahun terakhir, suntikan untuk penderita alergi musiman sudah semakin canggih. Suntikan ini biasanya diberikan kepada pasien yang parah. Tidak hanya suntikan, para dokter juga sudah mengembangkan terapi baru sebagai pengganti suntikan dengan dosis yang lebih rendah.  
Selain memperhatikan beberapa mitos tentang alergi musiman di atas, kita juga harus bis memastikan bahwa yang kita derita adalah benar-benar alergi. Bukan flu. (Baca juga: Gejalanya Mirip, Alergi Musiman dan Flu berbeda) (Discovery.com)