Find Us On Social Media :

Studi: Lingkungan Berpengaruh Besar dalam Autisme

By Inasshabihah, Rabu, 18 Juni 2014 | 13:00 WIB

Studi: Lingkungan Berpengaruh Besar dalam Autisme

Intisari-Online.com. - Sebuah studi menemukan bahwa lingkungan berpengaruh besar dalam autisme. Faktor-faktor lingkungan lebih memainkan peran daripada yang diperkirakan sebelumnya sebagai penyebab autisme, sama besarnya dengan faktor genetik, menurut analisis terbesar.Sven Sandin, yang bekerja pada studi di King College London dan Swedia Karolinska Institut, mengatakan hal itu berdasar pada pertanyaan para orang tua, “Jika saya memiliki anak dengan autisme, apakah anak saya berikutnya juga berisiko autis?”Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), menunjukkan faktor heritabilitas pada autisme hanya setengah saja, sementara 50 persen lainnya dipengaruhui oleh faktor-faktor lingkungan seperti komplikasi kelahiran, status sosial-ekonomi, atau kesehatan orang tua dan gaya hidup.(Baca juga: Hormon Cinta Membuat Penderita Autisme Bersosialisasi)Di sisi lain, studi ini juga menemukan bahwa anak-anak dengan saudara yang mengidap autisme memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk dapat terkena autis, , dan dua kali lebih mungkin jika mereka punya sepupu pengidap autis. "Pada tingkat individu, risiko autisme meningkat sesuai dengan seberapa dekat Anda secara genetik pada kerabat lainnya dengan autisme," kata Sandin.Orang dengan autisme memiliki berbagai tingkat kerusakan di tiga bidang umum: interaksi sosial dan pemahaman, perilaku yang berulang berulang dan minat, serta bahasa dan komunikasi. Penyebab yang tepat dari gangguan perkembangan saraf ini tidak diketahui, tetapi bukti menunjukkan kemungkinan berbagai faktor risiko genetik dan lingkungan.Untuk studi terbaru ini, peneliti menggunakan data kesehatan nasional Swedia dan menganalisis data anonim dari 2 juta anak-anak yang lahir di Swedia antara 1982 dan 2006, 14.516 di antaranya memiliki diagnosis autisme. Para peneliti menganalisis pasangan anggota keluarga, kembar identik dan non-identik, saudara, dan sepupu.(Baca juga: Informasi Keliru Tentang Autisme)Penelitian ini dilakukan dengan dua langkah terpisah, yakni heritabilitas, yang merupakan proporsi risiko pada populasi yang dapat dikaitkan dengan faktor genetik, dan risiko berulang relatif yang mengukur risiko individu untuk orang yang memiliki kerabat dengan autisme.Kebanyakan penelitian sebelumnya telah menyarankan heritabilitas autisme mungkin setinggi 80 sampai 90 persen. Namun studi baru ini, yang terbesar dan paling komprehensif hingga saat ini, menemukan faktor genetika hanya berpengaruh sekitar setengah dari penyebab gangguan tersebut. Fakta lain yang mereka dapat adalah bahwa ternyata, pun lingkungan berpengaruh besar dalam autisme."Upaya penelitian terbaru cenderung berfokus pada gen, tapi sekarang jelas bahwa kita perlu lebih banyak penelitian untuk fokus dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan penyebab autisme," ujar Avi Reichenberg dari Mount Sinai Seaver Center for Autism Research, yang bekerja pada studi ini ketika ia berada di King College, London. (newsdaily)