Find Us On Social Media :

Perempuan Muda Sering Depresi Rentan Penyakit Jantung

By Inasshabihah, Rabu, 25 Juni 2014 | 08:00 WIB

Perempuan Muda Sering Depresi Rentan Penyakit Jantung

Intisari-Online.com - Perempuan berusia di bawah 55 tahun yang mengalami depresi diduga dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung, memerlukan prosedur pembukaan arteri atau bahkan dapat berujung maut, menurut sebuah penelitian baru. Studi ini menyimpulkan, perempuan muda yang sering depresi rentan dengan penyakit jantung."Kami tidak bisa membuktikan dengan penelitian ini bahwa depresi menyebabkan penyakit jantung, tetapi kami dapat mengatakan bahwa wanita-wanita dengan kondisi ini akan lebih buruk dari waktu ke waktu," ujar penulis utama Dr Amit Shah, dari Emory University di Atlanta, kepada Reuters Health.Secara umum orang yang mengalami depresi cenderung memiliki masalah jantung dibandingkan orang yang tidak merasakan depresi, namun peningkatannya bervariasi. Mereka menduga beberapa variasi itu karena pengaruh depresi sendiri mungkin akan berbeda pada orang-orang tertentu.(Baca juga: 6 Gejala Serangan Jantung pada Wanita)Untuk studi mereka, para peneliti mengamati lebih dari 3.000 orang yang telah dijadwalkan mengikuti prosedur kateterisasi jantung untuk mendiagnosa penyakit arteri koroner atau diduga mengalami masalah jantung lainnya. Penyakit arteri koroner terjadi ketika plak menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung.Para peneliti memberi pasien tersebut sebuah kuesioner untuk mengevaluasi gejala depresi mereka sebelum memulai prosedur. Dua dari para peneliti memeriksa hasil kateterisasi dan mencatat apakah pasien ternyata memiliki penyakit arteri koroner, dan seberapa parah itu. Selama sekitar tiga tahun ke depan, tim dokter Shah terus mengikuti perkembangan kesehatan pasien dengan wawancara telepon dan data rumah sakit.Para peneliti membagi pasien menjadi tiga kelompok usia: di bawah 55, 56-64 dan lebih dari 65. Hampir 30 persen wanita berusia 55 tahun atau lebih muda memiliki depresi sedang sampai berat, sesuai dengan kuesioner, dibandingkan dengan 9 persen pria berusia 65 tahun atau lebih.Untuk kelompok secara keseluruhan, depresi tidak berhubungan dengan kemungkinan penyakit arteri koroner yang muncul pada pengecekan kesehatan jantung. Tetapi ketika para peneliti berfokus pada kelompok-kelompok tertentu dari pasien, hubungannya ditemui pada kelompok perempuan muda.Untuk setiap satu titik peningkatan pada skala depresi, kemungkinan mereka memiliki penyakit arteri koroner meningkat sebesar tujuh persen. Selama tiga tahun berikutnya, depresi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi dan masalah utama jantung. Kaitan terkuat untuk wanita berusia 55 dan di bawah 55 tahun serta untuk laki-laki 65 tahun dan lebih, penulis melaporkan dalam Journal of American Heart Association."Dalam kelompok itu (laki-laki yang lebih tua) sifat hubungan ini mungkin sedikit berbeda dibandingkan dengan wanita yang lebih muda," kata Shah. "Kecenderungannya lebih banyak ada di perempuan muda."Perempuan yang lebih muda tidak beresiko tinggi untuk penyakit arteri koroner, katanya. Tetapi orang-orang dalam penelitian ini yang dijadwalkan untuk kateterisasi telah positif stres atau depresi, dan beresiko lebih tinggi daripada wanita lainnya. "Respon stres mereka mungkin lebih patologis," lanjutnya. "Misalnya dalam kehidupan sehari-hari karena mereka mengatasi depresi mereka, maka mereka mungkin lebih reaktif terhadap gejala-gejala depresi.""Wanita muda yang depresi beresiko untuk banyak hal, dan salah satunya mungkin penyakit arteri koroner," kata Dr Nanette Wenger, kardiolog di Emory University. "Mungkin dia harus meminta dokternya untuk memeriksa gejala di jantungnya."(Baca juga: Depresi Penyebab Terbesar Kedua Kecacatan di Dunia)Depresi sebenarnya hal umum di kalangan perempuan muda, namun masalah jantung cenderung lebih mudah merusak perempuan depresi, katanya. "Kami lebih banyak memperhatikan penyebabnya," kata Wenger pada Reuters Health. Genetika bisa menjadi faktor, dan begitu juga kebiasaan gaya hidup yang buruk yang sering dapat muncul bersama depresi, seperti merokok dan duduk terus-menerus, katanya."Ada koneksi yang sangat kuat antara jantung dan otak. Kami telah meneliti hal itu pada wanita yang lebih tua juga, "kata Wenger. Depresi biasanya muncul bersama dengan kebiasaan merokok dan penyakit diabetes sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung, kata Shah. "Mereka mungkin berada pada risiko tinggi penyakit jantung. Ini mungkin tidak akan terjadi dalam lima tahun ke depan, tapi 30 atau 40 tahun ke depan, "lanjutnya.Pada akhirnya, kesehatan jantung adalah kesehatan pikiran. Karena perempuan muda yang sering depresi rentan dengan penyakit jantung dokter Shah menyarankan agar perempuan muda memperbanyak olahraga atau diet. Karena, obat-obatan yang mengobati depresi sejauh ini belum tampak menurunkan risiko penyakit jantung. (Newsdaily)