Find Us On Social Media :

Interaksi Positif dengan Pasangan Bikin Jantung Sehat

By K. Tatik Wardayati, Senin, 30 Juni 2014 | 19:00 WIB

Interaksi Positif dengan Pasangan Bikin Jantung Sehat

Intisari-Online.com – Memilih pasangan yang tepat untuk menjalani sisa hari-hari kita bukan hanya masalah bukti untuk kawin-cerai, tapi juga melindungi kita dari penyakit jantung.

Sebuah tim peneliti dari University of Pittsburgh menyajikan bukti kuat yang menunjukkan bahwa kualitas dan pola hubungan sosial seseorang terkait dengan sejumlah hasil kesehatan, seperti penyakit jantung.  Menurut Thomas Karmarck, seorang penulis penelitian, hasil-hasil tersebut tidak hanya didasarkan pada bagaimana kita memandang hubungan, tetapi juga pada kualitas interaksi sosial tertentu dengan pasangan dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi positif dengan pasangan bikin jantung sehat para pemiliknya. Hubungan fisik antara pernikahan dan jantung yang sehat dapat dilihat pada tahap awal perkembangan plak, demikian penjelasan Karmarck, dalam rilisnya.

Untuk penelitian ini, mereka mengamati 281 responden sehat, setengah baya yang menikah, dan menghabiskan waktu selama empat hari dengan pasangan. Para pasangan dinilai apakah berinteraksi secara positif atau negatif, dan ketebalan arteri karotid mereka juga diukur dengan menggunakan ultrasound.

Hasilnya menunjukkan, bahwa pasangan dengan interaksi negatif memiliki karotis lebih tebal daripada mereka yang berinteraksi positif. Temuan ini naik setiap tingkat usia, jenis kelamin, ras, atau pendidikan. Mereka yang berinteraksi negatif memiliki risiko 8,5 persen lebih besar menderita serangan jantung atau stroke dibandingkan mereka dengan hubungan yang lebih baik. Karena itu, interaksi positif dengan pasangan bikin jantung lebih sehat.

Ini berarti bahwa hubungan romantis dalam perkawinan memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Secara biologis, psikologis, dan sosial, proses semua interaksi menentukan kesehatan fisik.

Pernikahan pun dikaitkan dengan kesehatan secara keseluruhan lebih baik daripada orang-orang yang melajang, atau hidup bersama. Banyak faktor yang diyakini berperan terhadap fenomena ini, termasuk kecenderungan bagi pasangan yang sudah menikah memiliki akses yang lebih baik ke perawatan kesehatan, kesesuaian lebih tinggi untuk menindaklanjuti pemeriksaan kesehatan, dan kesesuaian lebih tinggi tidak merokok, minum alkohol, atau terlibat dalam perilaku berisiko. Jiwa pasangan yang sudah menikah pun cenderung lebih sehat. Interaksi tetap dengan pasangan mencegah ketertutupan emosi, yang dapat menyebabkan depresi dan stres. Yang jelas, interaksi positif dengan pasangan bikin jantung lebih sehat. (medicaldaily)

Baca juga: Wahai pria, menikah menyehatkan!