Find Us On Social Media :

Menopause Tingkatkan Risiko Diabetes?

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 20 Juli 2014 | 12:00 WIB

Menopause Tingkatkan Risiko Diabetes?

Intisari-Online.com – Apakah menopause tingkatkan risiko diabetes tipe 2 pada seseorang? Dengan berita kesehatan terbaru, saatnya untuk tersenyum, karena peneliti menemukan jawabannya, adalah “tidak”.

Wanita pasca menopause memiliki risiko tidak lebih tinggi untuk diabetes. Apakah mereka mengalami menopause alami atau karena indung telur yang dibuai. Hasil ini sesuai dengan uji klinis dari 1.237 wanita berisiko tinggi diabetes, berusia antara 40 hingga 65.

Dengan kata lain, menopause tidak tingkatkan risiko diabetes. Menopause tetap menjadi salah satu langkah kecil dalam proses penuaan dan bukan berarti kesehatan seorang wanita akan memburuk setelah melalui tahap ini.

Temuan ini juga menjelaskan dampak dari diet dan olarhaga serta terapi pengganti hormon pada kesehatan wanita pasca menopause. Dalam penelitian sebelumnya ditunjukkan bahwa menopause dapat mempercepat perkembangan diabetes karena kadar testosteron. Namun, responden wanita dalam penelitian ini memiliki “intoleransi glukosa”, yang berarti tubuh mereka berjuang untuk memproses gula darah menjadi energi.

(Baca juga: Sebab-sebab Menopause Prematur)

Para peneliti ini menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup dapat membantu mencegah diabetes pada mereka dengan interensi intoleransi. Glukosa bekerja dengan baik pada wanita yang telah mengalami menopause.

Dalam penelitian, 100 wanita setiap tahun diamati, hasilnya 11,8 wanita premenopause mengembangkan diabetes, dibandingkan dengan 10,5 wanita  yang mengalami menopause alami, dan 12,9 kasus menopause karena indung telur wanita diangkat.

Tetai bagi mereka yang indung telurnya diangkat dan mengalami perubahan gaya hidup, tingkat diabetesnya anjok ke 1,1. Perubahan tersebut termasuk hilangnya tujuh persen berat badan, dan berolahraga setidaknya 150 menit seminggu.

Hasil penelitiani ini sungguh mengejutkan, karena wanita yang pergi ke terapi penggantian hormon sebenarnya banyak yang takut meningkat risiko berbagai masalah kesehatan.

Yang jelas, perubahan gaya hidup untuk menghapus beberapa kilogram dari berat badan, dapat mengurangi risiko terkena diabetes. (*)