Find Us On Social Media :

Bipolar pada Perempuan Lebih Susah Ditebak

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 17 Agustus 2014 | 07:00 WIB

Bipolar pada Perempuan Lebih Susah Ditebak

Intisari-Online.com - Gangguan bipoler disorder pada perempan lebih susah ditebak, sehingga seringkali lambat ditangani. Seperti yang dipaparkan dokter spesialis kejiwaan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, seperti dilansir Kompas.com, bipolar pada perempuan susah diprediksi karena biasanya episode yang muncul di awal adalah depresi yang bisa jadi adalah gejala gangguan jiwa lainnya.

Seperti yang diketahui, manifestasi dari gangguan bipolar adalah perubahan nuansa hati (mood) yang dramatis, dari mood yang sangat bahagia atau dikenal dengan manik (mania) menjadi mood yang sangat sedih atau depresi. Perubahan episode ini dapat berlangsung dengan cepat meski tidak ada kondisi tertentu yang jadi pemicunya.(Baca juga: Penderita Bipolar Cenderung "Pintar"

Oleh karena dipengaruhi oleh hormon, episode yang ditemui pada wanita di awal terjadinya gejala adalah episode depresi. Karena terus menerus depresi, seringkali dokter mendiagnosisnya sebagai depresi mayor berulang. Lain halnya pada pria. Biasanya  episode yang terjadi di awal adalah episode manik sehingga relatif mudah didiagnosis. Oleh sebab itulah, bipolar pada perempuan lebih susah ditebak.

Lebih detail, manik ditandai dengan semangat menggebu-gebu, berbicara cepat dan memiliki ide lebih banyak daripada biasanya. Penderita pun menjadi jauh lebih percaya diri, tidak kenal lelah, lebih boros, dan hasrat seksual tidak terbendung.(Baca juga: Orang Kreatif Berisiko Terkena Bipolar disorder

Suasana hati yang demikian akan berbalik 180 derajat ketika sedang pada episode depresi. Penderita akan merasa sedih luar biasa, murung, tidak punya tenaga, bahkan untuk sekedar mengangkat sendok makan. Kemampuan kognitif menurun, merasa bersalah, dan tak punya semangat hidup.  Pada episode yang berbahaya ini banyak orang dengan gangguan dipolar yang mencoba bunuh diri.

Satu episode umumnya bertahan minimal satu minggu. Bila episode berakhir, orang dengan gangguan bipolar belum tentu langsung mengalami episode selanjutnya. Artinya, saat tidak mengalami episode, orang dengan gangguan dipolar tidak menunjukkan gejala apapun, normal seperti halnya orang yang bermental sehat.

Jika tidak mendapat penanganan, setiap episode akan berlangsung dengan cepat, apalagi jika menimpa perempuan di mana bipolar pada perempuan lebih susah ditebak. Sehingga dalam satu tahun, akan terjadi hingga empat siklus. Semakin dini gangguan bipolar terdeteksi, maka akan semakin besar keberhasilan terapinya.