Find Us On Social Media :

Akhirnya, Vaksin Ebola Berhasil Bekerja

By Lila Nathania, Selasa, 9 September 2014 | 14:00 WIB

Akhirnya, Vaksin Ebola Berhasil Bekerja

Intisari-Online.com - Saat ini dunia was-was dengan penyebaran virus ebola yang semakin mengkhawatirkan. Lebih dari 2.000 orang telah mati dan 2.000 pasien lainnya telah terinfeksi virus mematikan tersebut. Kini kita dapat sedikit tenang karena telah ditemukan vaksin ebola yang berhasil bekerja.

Meski baru diujicobakan pada monyet, vaksinasi yang dilakukan di National Institutes of Health Amerika Serikat ini berhasil menciptakan kekebalan selama setidaknya 10 bulan. Pekan ini para peneliti akan melakukan percobaan serupa pada manusia di AS, Inggris, kemudian Afrika.

Vaksin ebola yang berhasil bekerja tersebut dikembangkan oleh Lembaga Penyakit Alergi dan Menular Amerika Serikat dan perusahaan farmasi GlaxoSmithKline. Para peneliti memodifikasi gen virus flu simpanse yang didapat dari dua sampel virus ebola. Sampel itu diambil di Zaire dan Sudan.

Para peneliti optimis vaksin ini dapat bekerja sebab monyet-monyet yang divaksin menjadi kebal terhadap paparan virus ebola tingkat tinggi hanya dalam waktu lima minggu. Kurun waktu ini sama dengan vaksin-vaksin lain yang ada saat ini.

Hebatnya lagi, peneliti telah menemukan cara untuk memperpanjang masa proteksi vaksin ini. Setelah lebih dari 10 bulan, perlindungan vaksin ini memudar hingga 50%. Para peneliti telah mencoba memberikan vaksin yang sama dua bulan kemudian namun hasilnya tidak cukup baik.

Tak puas dengan hasil yang setengah-setengah, mereka melakukan pendekatan baru yang disebut prime-boost. Awalnya peneliti memberikan vaksin ebola dengan dosis yang sama, dua bulan kemudian mereka memberikan vaksin cacar yang berasal dari virus poxy. Hasilnya? Para monyet tetap terlindungi dari ebola setelah 10 bulan berlalu.

Dengan adanya penemuan yang menggembirakan ini vaksin tersebut akan segera diujicobakan pada manusia. Reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap vaksin ebola yang berhasil bekerja ini bisa dilihat bulan November mendatang (BBC & VOA Indonesia).