Intisari-Online.com - Bagi sebagian orang—terlebih perempuan—kulit mulus adalah harapan. Termasuk di daerah kemaluan. Beberapa dilakukan, termasuk bikini waxing alias mencabut/mencukur rambut di area kemaluan. Tapi harus hati-hati, bikini waxing sembarangan bisa bikin infeksi.
Dari penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Obstetrics & Gynecology, Andrea DeMaria menyebut, sekitar 87 persen perempuan mengaku menghilangkan sebagian rambut pubis mereka. Hampir seluruhnya menggunakan pisau cukur.
“Perempuan yang mencukur rambut pubisnya tidak paham bahayanya. Mereka memberlakukan cara mencukur di area tersebut seperti di area-area berambut lainnya,” tulis DeMaria.
Untuk informasi, kulit di area genital lebih rentan dibanding kulit di daerah lainnya. Ketika mencukur kurang hati-hati, bisa menyebabkan mikrotrauma alias luka kecil yang tak terlihat, tapi bisa jadi sangat perih. Problem ini, menurut DeMaria, semaikin diperjelas oleh 60 perempuan yang mengatakan mengalami efek negatif ketika menghilangkan rambut di area bikini. Selain luka lecet, yang paling sering adalah rambut tumbuh kurang beraturan.
Kembali ke soal kulit area genital. DeMaria menyebut, area kulit di bawah pinggang banyak mengandung keringat; lembab dan sangat disukai oleh bakteri. Luka sedikit saja di bagian tersebut bisa menyebabkan infeksi, kemungkinan juga menjadi sarang penyakit seksual menular.
Meski demikian, membersihkan rambut di area genital bukan tanpa cara. Supaya aman, selalu gunakan alat cukur yang baru dan sebelum dicukur, lembabkan area tersebut dengan air hangat dan sabun. Jika mencukur hingga tandas alias polos, selalu keringkan area tersebut dengan lembut.
Sekali lagi, bikini waxing sembarangan bisa bikin infeksi. Oleh sebab itu berhati-hatilah. (Kompas.com)