Find Us On Social Media :

Sehari Bekerja dalam Kamp Isolasi Ebola (3)

By Lila Nathania, Rabu, 8 Oktober 2014 | 17:00 WIB

Sehari Bekerja dalam Kamp Isolasi Ebola (3)

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya terus-terusan berada dalam situasi yang penuh resiko? Orang-orang ini setiap harinya harus berhadapan langsung dengan virus super mematikan. Beginilah rasanya sehari bekerja dalam kamp isolasi ebola.

Pukul 10.00

Para lelaki berjubah kuning meninggalkan klinik pada jam-jam ini. Mereka harus membawa jasad pasien dan menguburkannya di tengah hutan. Setiap melangkah, jejak mereka harus disterilkan dengan zat tertentu untuk memastikan virus tidak menyebar.

Liang-liang kubur sudah menunggu jasad tak bernyawa tersebut. Tanpa doa dan airmata, setiap pasien akan ditimbun dengan tanah. Para pengubur pun akan langsung melangkah pergi sambil sibuk menyemprotkan cairan pensteril di jejak kaki mereka.

Pukul 10.50

Sekarang waktunya para dokter melihat hasil tes para pasien. Ada yang positif terjangkit dan ada juga yang bisa segera dipulangkan karena tidak menderita ebola. Sayangnya ada juga yang di awal belum terdeteksi terkena ebola. Akan tetapi pada akhirnya ia juga terkena virus mematikan tersebut.  Coba bayangkan sendiri bagaimana sedihnya melihat keputusasaan para pasien bila Anda bisa sehari saja bekerja dalam kamp isolasi ebola tersebut.

Proses pengecekan darah pasien sendiri sebenarnya adalah hal yang penuh resiko bagi dokter dan suster. Mereka harus melakukan kontak langsung dengan pasien. Padahal darah adalah salah satu media perantara virus ini. Mengambil sampel darah merupakan tantangan tersendiri bagi para dokter dan suster.

Itulah sedikit bagian dari sehari bekerja dalam kamp isolasi ebola. Baca kisah selanjutnya untuk mengetahui apa yang dilakukan para dokter dan suster ini di waktu lain (NYTimes).