Find Us On Social Media :

4 Salah Kaprah Akibat Mitos Tentang Kanker Payudara

By Axel Natanael Nahusuly, Jumat, 17 Oktober 2014 | 18:00 WIB

4 Salah Kaprah Akibat Mitos Tentang Kanker Payudara

Intisari-Online.com - Kanker payudara merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian bagi para wanita. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kanker payudara, sehingga banyak mitos yang beredar mengenai kanker payudara menimbulkan persepsi yang salah. Berikut ini adalah 4 salah kaprah akibat mitos tentang kanker payudara.1. Mitos: Benjolan satu-satunya tanda kanker payudaraBenjolan yang kita temukan pada payudara bukanlah satu-satunya tanda kita terkana kanker payudara. "Jika ada benjolan bukan berarti pasti kanker. Sebanyak 9 dari 10 benjolan pada payudara bukan kanker," kata Walta Gautama, Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Kanker Dharmais.Tanda yang patut dicurigai sebagai kanker payudara adalah iritasi kulit, terasa nyeri pada puting susu atau retraksi kemerahan atau mengelupas dari puting atau kulit payudara, dan adanya cairan yang keluar dari puting selain ASI, seperti nanah.2. Mitos: Mammografi bisa menyebabkan kanker payudara menyebarAda yang mengatakan pemeriksaan mammografi bisa membuat kanker menyebar, padahal hal ini juga salah kaprah akibat mitos tentang kanker payudara. Mitos ini membuat banyak wanita enggan melakukan mammografi pada payudaranya. Padahal, pemeriksaan mammografi dilakukan untuk melihat perubahan abnormal pada payudara menggunakan sinar X dosis rendah. "Kompresi payudara saat menjalankan pemeriksaan mammografi tidak menyebabkan kanker menyebar," kata Walta.Walta menjelaskan, rekomendasi standar adalah pemeriksaan mammografi yang rutin setiap tahun bagi perempuan yang berusia di atas 40 tahun. Kelemahan mammografi terkadang tidak dapat menemukan kanker. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan pada wanita yang belum memiliki keluhan payudara atau gejala.3. Mitos: Ukuran payudara besar lebih berisiko kanker payudaraMitos yang beredar bahwa mereka yang memiliki ukuran payudara besar lebih berisiko terkena kanker payudara. Sedangkan, ukuran payudara yang kecil, lebih kecil pula kemungkinannya terkena kanker payudara. Ini merupakan salah kaprah akibat mitos tentang kanker payudara. Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan hal ini. Payudara kecil maupun besar sama-sama berisiko terkena penyakit kanker.4. Mitos: Pemakaian bra picu kanker payudaraMenurut Walta, mitos ini muncul karena pemakaian bra dianggap menghambat aliran darah sehingga memicu kanker. Apalagi jika menggunakan bra berkawat. Sejumlah penelitian sejauh ini pun tidak menemukan kaitan antara pemakaian bra dan kanker payudara. Termasuk jika menggunakan bra saat tidur. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan SADARI secara rutin merupakan cara yang tepat untuk deteksi dini. Semakin cepat kanker ditemukan, maka tingkat kesembuhan semakin tinggi.Jadi hati-hati dengan mitos-mitos yang beredar, jangan sampai kita salah kaprah akibat mitos tentang kanker payudara itu. Lebih baik segera periksakan ke dokter sebelum terlambat. (Kompas)