Find Us On Social Media :

Pertama di Dunia, Jantung 'Mati' Ditransplantasikan Ke Manusia

By Chatarina Komala, Minggu, 26 Oktober 2014 | 19:30 WIB

Pertama di Dunia, Jantung 'Mati' Ditransplantasikan Ke Manusia

Intisari-Online.com - Untuk yang pertama di dunia, jantung 'mati' ditransplantasikan ke manusia--sebuah terobosan besar dalam dunia kedokteran. Setidaknya, para ahli bedah di St Vincent's Hospital di Sydney telah mencangkokkan jantung yang berasal dari orang yang sudah meninggal ke tubuh pasien. Hal ini sendiri diklaim sebagai sebuah terobosan baru di dunia, yang menggunakan jantung yang tak lagi berdetak, dan diharapkan akan menyelamatkan lebih banyak nyawa di kemudian hari. Diketahui sebelumnya, jantung yang ditransplantasikan ini masih berdetak dan berasal dari pasien yang otaknya sudah mati.
Para dokter di Victor Chang Cardiac Research Institute telah mengumumkan, pada Jumat lalu, mereka telah melakukan operasi pada tiga pasien dengan menggunakan jantung yang telah berhenti berdetak selam 20 menit. "Jantung sudah berhenti berdetak selama 20 menit sebelum akhirnya "disadarkan" dan berhasil ditransplantasikan. Ini merupakan pergeseran pandangan dalam donor organ dan akan menghasilkan efek besar," tulis Victor Chang Institute dalam sebuah penyataan. Profesor Bob Graham, seorang Direktur Eksekutif dari Victor Chang Institute mengatakan, terobosan baru ini bahkan dapat menyelamatkan hingga 30 persen dari jumlah keseluruhan orang. "Yang sering kali terjadi, kami memiliki pasien dengan otak yang hampir sepenuhnya hilang, namun masih memiliki sedikit fungsi otak, sehingga mereka tidak bisa dianggap mati," katanya. "Jika kerabat setuju, kami bisa memutus dukungan kehidupan. Biasanya, jantung akan berhenti berdetak secara bertahap, selama sekitar lima belas menit. Dan kami harus menunggu selama lima menit lagi untuk memastikan jantung tersebut telah benar-benar berhenti berdetak."Setelah jantung berhenti berdetak, jantung tersebut akan diambil dari orang yang sudah meninggal dan direndam dalam sebuah larutan. Jantung itu lantas ditempatkan di sebuah konsol-untuk membuatnya mulai berdetak lagi. "Kami mengambil jantung itu dan menempatkannya dalam konsol di mana kami bisa menghubungkannya dengan darah melalui jantung dan memberikannya oksigen. Secara bertahap, maka jantung akan mulai berdetak lagi," Graham menambahkan.
Adapun transplantasi pertama berhasil dilakukan beberapa bulan lalu pada Michelle Gribilas, seorang nenek berusia 57 tahun. Pasien kedua adalah Jan Damen, seorang ayah berusia 44 tahun yang menjalani operasi dua minggu lalu. Kedua pasien kini telah pulih. Sementara pasien ketiga, baru saja menjalani operasi dan masih disarankan untuk tetap tinggal di rumah sakit.   
Gribilas, seorang nenek yang mencicipi jantung 'mati' ditransplantasikan ke manusia menceritakan kondisinya kepada pers, "tadinya saya merasa sangat sakit. Sekarang saya merasa seperti orang yang berbeda. Kini, saya bahkan mampu berjalan 3 kilometer sehari." (Mashable)