Find Us On Social Media :

Penderita Gangguan Mental Lebih Berisiko Terserang Penyakit Jantung dan Stroke

By Chatarina Komala, Selasa, 4 November 2014 | 14:00 WIB

Penderita Gangguan Mental Lebih Berisiko Terserang Penyakit Jantung dan Stroke

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian mengungkap, penderita gangguan mental lebih berisiko terserang penyakit jantung dan stroke. Lebih lanjut penelitian tersebut mengatakan, penderita gangguan mental bahkan secara signifikan dua kali lebih mungkin menderita stroke atau penyakit kardiovaskular lainnya. "Bila dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki masalah mental, orang dengan masalah kesehatan mental cenderung mengalami penyakit jantung dalam jangka panjang. Bagi orang yang memiliki lebih dari satu masalah mental, maka risiko serangan jantung dan stroke akan lebih tinggi," kata Katie Goldie, Ph.D.

Tak hanya itu, orang-orang yang mengambil obat psikiatri juga dua kali lebih mungkin menderita penyakit jantung, dan tiga kali lebih mungkin untuk terkena stroke. Penelitian yang mengkaji orang dengan skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, serta gangguan kecemasan ini secara khusus menemukan bahwa seluruh penyakit mental tersebut diketahui mampu meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan stroke.

Adapun obat psikiatri yang diteliti adalah antipsikotik, antidepresan, benzodiazepin, serta obat-obatan yang mampu mengendalikan susasana hati. Namun selain itu, ada pula faktor-faktor lain yang bertanggungjawab atas adanya peningkatan risiko seperti: penggunaan tembakau dan alkohol, pola hidup tak sehat, serta aktivitas fisik yang tidak memadai.Di sisi lain, penggunaan obat psikiatri pada penderita gangguan mental mampu memicu peningkatan berat badan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan gula. Pada akhirnya, hal ini akan mengarah pada risiko penyakit lain seperti obesitas, kolesterol tinggi, serta diabetes. (Healthmeup)