Find Us On Social Media :

Bobot Badan Berkurang 3 Kiligram dengan Maraton

By Birgitta Ajeng, Selasa, 4 November 2014 | 19:15 WIB

Bobot Badan Berkurang 3 Kiligram dengan Maraton

Intisari-Online.com - Maraton yang menempuh jarak 42,195 kilometer adalah nomor lari dengan jarak terpanjang yang dilombakan di pentas Olimpiade atau pekan olahraga internasional lainnya. Namun, mengacu perkembangan lari jarak jauh saat ini, maraton sudah menjadi nomor yang “lebih ringan”. sekarang sudah ada nomor lari ultrajauh yang jarak lintasnya bisa 50 hingga 100 kilometer.

Yang jelas, terhadap maraton atau lari ultrajauh, Federasi Atletik Amatir Internasional punya aturan ketat. Seorang atlet hanya boleh mengikuti dua jenis lomba itu dua kali dalam setahun.

Pertimbangannya, seorang atlet yang mengikuti maraton akan mengalami kelelahan amat sangat. “Dalam satu kali kejuaraan, seorang atlet bakal kehilangan 2 hingga 3 kilogram berat badannya,” tutur Nicky Pattiasina (72), pelatih lari jarak jauh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Kehilangan bobot sebanyak itu jelas tak dialami pelari nomor sprint atau jarak menengah.

Pada lari jarak jauh, pengeluaran energi tidak hanya mengandalkan “pembakaran” glukosa dari dalam darah serta glikogen dari otot dan hati sang atlet.

“Energi juga terkuras dari lemak yang berada di bawah kulit bagian perut dan bagian lainnya. Itu sebabnya, pelari jarak jauh badannya langsing, nyaris tak berlemak,” kata Ermita Ilyas, dokter PB PASI, menambahkan.

Pattiasina yang pernah membela Indonesia di Asian Games jakarta 1962 melanjutkan, setelah mengikuti satu kejuaraan maraton, atlet harus segera beristirahat dan kemudian berlatih lagi untuk bisa mengikuti kejuaraan berikutnya.

(Sumber: KOMPAS CETAK)