Penulis
Intisari-Online.com - Penularan diare pada anak biasanya melalui mulut, bisa disebabkan kurang bersihnya peralatan makan, air minuman, makanan, tangan, serta mainan anak. Bila anak mengalami banyak kehilangan air dan elektrolit, maka akan timbul gejala dehidrasi, kemudian terjadi penurunan berat badan pada anak. Lantas bagaimana pengaturan makanan untuk anak yang diare? Di dalam buku Smart Parents: Pandai Mengatur Menu & Tanggap Saat Anak Sakit, karya Aru Bulan Febry K.D., S.KM dan dr. Zulfito Marendra, ada beberapa tipsnya, yaitu:
1. Makanan haruslah cukup energi dan protein. Pemberian ASI diutamakan pada bayi. Pada anak yang mengonsumsi susu formula dapat diberikan selang-seling dengan oralit sehingga terjadi pengenceran laktosa di dalam perut. Bila diare semakin parah, pikirkanlah kemungkinan terjadinya intoleransi laktosa, maka dapat dianjurkan pemberian susu formula bebas laktosa selama kira-kira 2-3 minggu, selanjutnya dapat dicoba kembali ke susu formula yang biasa dipakai sebelumnya.
2. Pemberian ekstra cairan untuk mencegah dehidrasi.
3. Pemberian vitamin dan mineral dalam jumlah cukup.
4. Makanan sebaiknya yang mudah ditelan, dicerna dan dicerap oleh sistem pencernaan seperti bubur dan tim, kemudian secara bertahap kembali ke bentuk biasa.
5. Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering.
6. Untuk balita berusia di atas 1 tahun, berikan makanan yang mengandung lactobacillus, seperti yoghurt memperbaiki sistem pencernaan.
7. Berikan makanan yang mengandung pektin membantu penyerapan air dalam tubuh, seperti pisang dan apel (dalam kondisi segar maupun diolah), wortel, aprikot, kacang polong, dan kentang.
Nah, itu tadi pengaturan makanan untuk anak yang diare. Semoga bermanfaat.
-bersambung-