Mengeluh Sakit Kepala, Ternyata Ada Cacing Pita di Otak Pria Ini

Moh Habib Asyhad

Penulis

Mengeluh Sakit Kepala, Ternyata Ada Cacing Pita di Otak Pria Ini

Intisari-Online.com -Seorang dokter Inggris mengalami kesulitan mencari tahu apa yang menyebabkan sakit kepala yang diderita oleh salah satu pasiennya. Sakit kepala itu, aku si pasien, juga mengganggu indra penciuamannya. Setelah dilakukan beberapa scan otak, sang dokter menemukan, ada cacing pita di otak pria berusia 50 tahun itu.Mengerikan, cacing itu dikabarkan telah mengeram di otak si pasien selama empat tahun. Parasit itu berukuran cukup kecil, panjangnya sekitar 1 cm dan telah membuat terowongan sepanjang 5 cm sebelum pembedaan pada 2012. Seperti dilaporkan The Guardian, pria itu kini sudah sembuh dari infeksi. Bisa dilihat bagaiman cacing pita berpindah dari sisi kanan ke kiri sepanjang 5 cm.Para peneliti mengidentifikasi parasit itu sebagai Spirometra erinaceieuropaei, spesies langka cacing pita yang kerap ditemukan di Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand. Sampai sekarang, baru ada sekitar 300 kasus infeksi pada manusia yang disebabkan cacing ini. Para ilmuwan percaya, Spirometra erinaceieuropaei bisa dicegah dengan memakan Krustasea, sebuah kelompok besar dari arthropoda, juga beberapa reptil. Bisa juga disembuhkan dengan obat Cina tradisional untuk sakit mata yang terbuat dari katak.“Kami tidak berharap untuk melihat infeksi semacam ini di Inggris, meski perjalanan global sang parasit kadang-kadang muncul,” ujar Dr. Effrossyni Gkrania-Klotsas, peneliti di departemen penyakit menular di Addenbrooke’s NHS Trust di Cambridge.Para peneliti juga mengatakan bahwa saat ini sudah ditemukan genom baru, yang 10 kali lebih besar dari genom cacing pita lainnya. Genom baru ini juga menjelaskan bagaimana cacing ini berpindah begitu cepat dari manusia ke manusia atua hewan ke hewan lainnya—juga membantu menunjukkan jalan penemuan obat baru.“Dengan membandingkan genom cacing pita satu dan yang lainnya, kita dapat melihat bahwa gen tertentu yang akan berkembang menjai genom baru,” ujar peneliti Dr. Hayley Bennet, seorang peneliti Wellcome Trust Sanger Institute, Hixton, Inggris.Termasuk cacing pita yang ada di otak Pria Cina itu, kebanyakan cacing pita menginfeksi manusia dan hewan. Mereka hidup di usus, menyebabkan beberapa gejala, tapi mudah juga untuk diobati. Namun di beberapa kasus, jalan tidak hanya ada di hati, tapi bisa “berjalan-jalan” hingga ke otak inangnya. (The Huffington Post)