Intisari-Online.com - Siapa bilang fobia tidak berbahaya? Coba lihat apa yang terjadi pada Emily Titterington. Remaja ini meninggal dunia setelah delapan minggu tidak ke toilet karena fobia. Ketakutan Emily pada toilet ini menyebabkan ususnya terus membengkak hingga menekan jantung, yang menjadi penyebab kematiannya.
Emily yang memiliki fobia pergi ke toilet telah dikenal sebagai remaja yang sanggup menahan diri untuk tidak buang air hingga dua bulan. Akhirnya usus Emily tumbuh begitu besar hingga menekan rongga dadanya dan menyebabkan perpindahan organ lainnya.
Pemeriksaan mendengar bagaimana hidupnya sudah dicoba untuk diselamatkan dengan pengobatan tetapi remaja ini menolak untuk diperiksa secara medis.
Patolog Home Office Dr. Amanda Jeffery mengatakan gejala yang muncul sesuai dengan kondisi yang dikenal sebagai “stool withholding” atau "bangku pemotongan", yang umumnya terjadi pada anak-anak.
Pemeriksaan post-mortem mengungkapkan bahwa Emily memiliki "ekstensi besar usus besar" yang menjadi penyebab utama serangan jantung yang merenggut nyawanya.
Jeffery menggambarkan keparahan kondisi Emily dengan menyatakan “Itu tidak seperti apa yang pernah saya lihat sebelumnya - itu sangat dramatis."
Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa Emily yang memiliki autisme ringan sudah sering diperiksa ke dokter, namun dokter tidak pernah mengetahui penyebab membesarnya usus Emily.
Beberapa bulan jelang kematiannya, Emily sudah berulang kali dibujuk oleh Geraldine, ibunya. Namun perjuangan tersebut sia-sia karena sang anak tetap tidak mau diperiksa secara medis.
"Kematiannya bisa dihindari dengan pengobatan yang tepat pada titik yang tepat," tutur salah seorangh dokter.
Emily Titterington, remaja yang meninggal dunia setelah delapan minggu tidak ke toilet karena fobia, meninggal dunia di rumahnya di St Austell, Cornwall, Inggris pada tanggal 8 Februari 2013.
(mirror.co.uk)