Penulis
Intisari-Online.com - Perjalanan hidup Bripda Krisma membuktikan ridho orangtua adalah segalanya.
Dengan perjuangan kerasnya, Krisma, putra seorang pemulung, kini berhasil menjadi polisi dengan pangkat Bripda.
Sejak kecil, Krisma bercita-cita menjadi polisi.
Awalnya, kisah Krisma diunggah akun Instagram Polda Bangka Belitung, @polisipoldababel, melalui sebuah video berjudul "Rahasia Masuk Polisi Anak Pemulung".
BACA JUGA:Dulu Gagah dan Tampan, Lihat Penampakan Jet Li Sekarang Setelah Mengidap Penyakit Mematikan
Kompas.com berhasil menghubungi Krisma untuk berbagi kisahnya pada Senin (21/5/2018).
Krisma, pria kelahiran Pangkalpinang tanggal 28 Mei 1999 ini, tinggal di Desa Pasir Putih, Pangkalpinang. Ia putra pertama dari pasangan Agus Sukamto dan Sri Ariyah.
Sejak kecil hingga SMP, ia diasuh oleh kakek dan neneknya karena kedua orangtuanya bekerja di sebuah pabrik batu bata.
"Waktu saya masih bayi, ibu dan ayah bekerja di pabrik batu bata. Dan pabrik bata ini kerjanya dari jam 3 pagi, kadang siang pulangnya, kadang sore. Tidak menentu. Jadi saya diasuh kakek dan nenek," kata Krisma.
Dalam perjalanannya, pabrik tempat kedua orangtua Krisma bekerja mengalami penurunan omset.
Sehingga,Ayahnya memutuskan keluar dan bekerja sebagai pemulung.
Membantu orangtua
Sejak duduk di bangku SD, SD Negeri 26 Pangkalpinang, Krisma selalu membantu orangtuanya sepulang sekolah.
Hal yang biasa dilakukannya adalah membersihkan botol-botol bekas dari hasil memulung.
Kegiatan ini dilakukannya sepulang sekolah hingga Krisma duduk di bangku SMP. Saat itu, ia bersekolah di SMP Negeri 6 Pangkalpinang.
Saat SMA, Krisma terkadang membawa karung ke sekolah. Sepulang sekolah, ia dan teman-temannya mengambil botol-botol air mineral bekas dan menjualnya.
Hasil penjualan botol bekas ini dimanfaatkan Krisma untuk mengikuti kursus komputer dan membuat tugas sekolah.
Dari SD hingga SMA, anak pertama dari dua bersaudara mendapatkan bantuan dari pemerintah yang disalurkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dana ini digunakan Krisma untuk membeli alat tulis dan keperluan sekolah lainnya.
BACA JUGA:Cucu Aa Gym Meninggal, Sang Tante Ghaida Tsurayya Bikin Tulisan Kematian Menyayat Hati
Ikut tes kepolisian
Menginjak kelas 3 SMA, ia mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi serangkaian tes kepolisian.
Semangatnya semakin menggebu saat mengikuti sosialisasi dari Polres Pangkalpinang soal dibukanya tes bagi calon anggota kepolisian.
Krisma mempersiapkan diri secara mandiri.
Ia belajar dengan mencari informasi melalui dunia maya dan buku-buku. Ia pun memberanikan diri mendaftar ke Polres Pangkalpinang.
Doa dari kedua orangtua dan kakek nenek menjadi penguat Krisma. Ia pun mendaftar di Polres Pangkalpinang.
"Saat tes, saya cuman bermodalkan doa dari orangtua saya dan nenek saya," lanjutnya.
Tahapan demi tahapan dilalui Krisma, hingga ia dinyatakan lulus dan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Tak ada uang yang dikeluarkannya hingga berhasil lolos menjadi polisi.
"Untuk rekan-rekan yang ingin mengikuti tes atau ingin menjadi anggota Polri, jangan berhenti karena keterbatasan."
"Semuanya butuh proses, tidak ada yang instant dan terlebih adalah doa dari orangtua," ujar Krisma.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Mun'im, saat dihubungi terpisaha, mengatakan, untuk siapa saja bisa menjadi polisi.
"Masuk polisi tidak harus anak orang kaya, yang penting sehat dan bisa bersaing," kata Abdul Mun'im. (Mela Arnani)
BACA JUGA:10 Foto Masa Lalu yang Aneh Sekaligus Mengagumkam, Salah Satunya Transplantasi Kulit Wajah Pertama
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bripda Krisma, Anak Pemulung yang Berhasil Jadi Polisi")