Penulis
Intisari-Online.com- Kekerasan guru terhadap murid kembali terjadi. Kali ini menimpa dua murid di Ogun, Nigeria.
Dua murid sekolah diikat di kayu yang berbentuk salib. Setelah itu mereka disuruh berjalan sambil dicambuki.
Murid perempuan dan murid lelaki itu dihukum karena terlambat datang ke sekolah.
Insiden pada pekan lalu itu terpergok oleh seorang polisi bernama Livinus, yang sedang berkendara dan melintasi jalan tersebut.
Dilansir dari Punch Metro Plus, ia sedang dalam perjalanan ke kantor saat melihat beberapa mobil diparkir di tepi jalan.
Baca juga:Jarang Diketahui, dari Simbol Salib hingga Daun Semanggi, Inilah Fakta Biskuit Legendaris Oreo
Ia melihat beberapa murid SMP yang terikat di kayu menyilang. Ia pun menghentikan mobilnya.
Kemudian ia menemui pemilik dan kepala sekolah, Afolayan Joseph.
Livinus mengenalkan dirinya sebagai seorang polisi dan meminta agar murid itu dibebaskan.
“Ia menolak dan mengatakan tidak ada seorangpun yang bisa menyuruhnya untuk membebaskan kedua muridnya. Ketika aku mencoba melepaskannya, pemilik sekolah dan gurunya memukulku,” kata Livinus.
Ia menambahkan, ia pun kembali untuk mengambil borgol dari mobilnya.
Namun, pihak sekolah menarik seorang temannya, Omaje Iremi, yang bersama dirinya, dan memukulnya dengan sebuah cambuk.
Akhirnya, dengan bantuan dari pejalan kaki, Livinus menangkap Joseph, tetapi pria itu menolak ikut bersamanya.
Itu sebabnya ia menelepon polisi lain di Kantor Polisi Itele, yang kemudian mengirim beberapa polisi ke sekolah tersebut.
Baca juga:(Foto) Inilah 10 Gambar yang Menunjukkan Alam Begitu Kejam
Seorang jurubicara kepolisian mengatakan ia tidak melihat alasan apapun murid SMP dihukum demikian dan dipukul di depan umum.
Tindakan itu bukan lagi suatu aturan hukuman, aksi itu biadab dan tidak diperbolehkan di Abad ke-21 ini.
Dilaporkan, Kepolisian Negara Bagian Ogun telah menahan pemilik dan juga kepala sekolah SMP Meteorite Standar School atas insiden ini.