Find Us On Social Media :

Temukan Orbit Aneh, Astronom Duga Ada Planet Kesembilan di Tata Surya

By Ade Sulaeman, Minggu, 20 Mei 2018 | 08:24 WIB

Intisari-Online.com - Minggu ini para astronom mengumumkan bukti yang dapat menunjukkan keberadaan planet kesembilan.

Hal ini menindaklanjuti laporan astronom Amerika dari Institut Teknologi California (Caltech) yang memprediksi keberadaan planet kesembilan dua tahun lalu.

Menurut laporan saat itu, planet kesembilan memiliki massa 10 kali lipat lebih berat dari Bumi dan jaraknya 20 kali lebih jauh dibanding jarak Neptunus ke Matahari.

Saat ini memang belum banyak bukti yang dapat mengungkap keberadaan planet kesembilan.

Baca juga: Adara Taista Diduga Meninggal Karena Kanker Kulit: Jumlah Tahi Lalat di Tubuh Kita Ternyata Bisa Deteksi Penyakit itu

Namun, para astronom menemukan hal lain yang punya hubungan tak langsung dengan planet misterius itu, yakni batu ruang angkasa yang disebut 2015 BP519.

Objek kecil ini memiliki orbit miring yang dikendalikan oleh planet lebih besar yang bersembunyi di galaksi, tak lain planet kesembilan.

Dalam makalah yang terbit di arXiv.org, lintasan objek ini aneh karena berbentuk sangat elips dan mengorbit pada sudut 54 derajat.

"Ini adalah Object Trans-Neptunus (TNO), objek sangat dingin di luar orbit Neptunus, paling ekstrem yang ditemukan hingga saat ini, karena inklinasinya sangat tinggi," tulis laporan tersebut dilansir Gizmodo, Kamis (17/5/2018).

Baca juga: Bolehkah Tetap Berpuasa Setelah Malamnya Berhubungan Intim tapi Belum Mandi Besar? Begini Jawabannya

Setelah memodelkan orbit objek berdasar pengamatan mereka, tim yang dipimpin mahasiswa pascasarjana Universitas Michigan Juliette Becker menyadari, mereka masih membutuhkan sesuatu agar bisa lebih menjelaskan mengapa orbitnya sangat elips.

Jika terbentuk di bidang tata surya, tidak mungkin salah satu planet yang kita ketahui mampu mengendalikan objek langit seekstrem itu.

Astronom percaya, orbit BP519 berkaitan dengan gaya tarik gravitasi planet kesembilan yang tampaknya mengganggu Sabuk Kuiper, area penuh es di tepian tata surya.