Find Us On Social Media :

Di Amerika, Ayam Cemani Indonesia Dianggap sebagai Hewan Mistis

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 11 November 2016 | 11:30 WIB

Di Amerika, Ayam Cemani Asal Indonesia Dianggap sebagai Hewan Mistis

Intisari-Online.com - Ayam cemani tidak hanya dikenal di Indonesia. Ayam ini telah go international, terutama di Amerika Serikat. Selain tengah menjadi buah bibir dan laku keras, di Amerika Serikat, ayam cemani asal Indonesia dianggap sebagai hewan mistis. Ayam-ayam tersebut disebut sebagai “yang datang dari kegelapan”.

Tak dapat dipungkiri, sekujur tubuhnya yang berwarna hitam menjadikannya tampak begitu mengerikan—sekaligus cantik. Tak hanya itu, ayam cemani juga disebut sebagai hewan yang eksotis. Keeksotisannya bahkan disamakan dengan mobil super Lamborghini.

Orang-orang di Negeri Paman Sam sana bahkan rela merogoh kocek yang begitu dalam untuk mendapatkan satu ekor ayam cemani. Ada beberapa yang harga jualnya mencapai US$200 atau sekitar Rp2,6 juta. Coba bandingkan dengan harga di Indonesia yang hanya berkisar di angka Rp200 ribu.

Seperti disebut di awal, ayam cemani tengah menjadi tren baru di Amerika Serikat. Sebuah perusahaan peternakan di Florida, AS, Greenfire Farms, meraup untung besar dari melonjaknya permintaan ayam yang dianggap eksotis karena seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam ini.

“Kita tidak akan bisa tahu, apa yang sebenarnya membuat orang-orang menyukai ayam ini,” ujar Paul Bradshaw, pemilik peternakan Greenfire Farms. Hanya dalam setahun, Paul mengaku sudah menjual lebih dari 500 ekor ayam ini.

Paul sendiri tidak tahu apa yang membuat ayam ini begitu populer saat ini, terutama sebagai peliharaan. Tapi yang jelas, orang-orang tahu bahwa ayam jenis ini merupakan ayam khas Indonesia, dan terlihat eksotis dengan warna mereka. Yang agak berlebihan, mereka para pecinta ayam cemani ini menyebutnya sebagai ayam “Lamborghini”, mengingat harganya yang wah dan rupanya yang unik dan eksotis.

Untuk menarik pembeli, Paul juga menjelaskan kepada pembeli bahwa di Indonesia, terlebih orang-orang suku Jawa, bahwa ayam ini kerap digunakan untuk kepentingan klenik.

Terlepas dari itu semua, peternakan ini mengaku tidak ada aktivitas ekspor-impor dengan Indonesia terkait ayam ini lantaran adanya larangan impor terkait bahaya flu burung di Asia. Ayam-ayam tersebut mereka kembangbiakkan sendiri setelah mendatangkan indukan langsung dari Indonesia.