Find Us On Social Media :

Liang Xiuzhen, Perempuan Bertanduk dari Pedalaman China

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 28 Agustus 2015 | 15:30 WIB

Liang Xiuzhen, Perempuan Bertanduk dari Pedalaman China

Intisari-Online.com - Apa yang dialami oleh Liang Xiuzhen (87) benar-benar membuat para dokter tertegun. Bagaimana tidak, selama enam bulan terakhir, ada “tanduk” sepanjang 13 sentimeter tumbuh tepat di bagian depan kepalanya. Orang-orang di desanya menyebutnya sebagai Unicorn Woman alias Perempuan Unikorn” (unikorn adalah kuda bertanduk yang muncul di mitologi Yunani Kuno.)

Dokter benar-benar bingung dengan fenomena yang menimpa perempuan bertanduk dari pedalaman China, tepatnya desa Guiyan, Ziyang City, sebelah barat-daya Provinsi Sichuan, itu.

Menurut Wang Chaojun, anak Xiuzhen, ibunya memiliki sesuatu yang menyerupai flek-hitam di tumbuh di kepalanya, tujuh atau delapan tahun yang lalu. “Ibu saya sempat mengeluh tentang pertumbuhan flek ini di kepalanya yang gatal sepanjang waktu,” terangnya.

Masih dari keterangan Chaojun, keluarganya kemudian memilih untuk menyembuhkan flek itu dengan obat tradisional China. Flek itu akhirnya hilang, tapi tidak lama. Dua tahun lalu, bekas flek itu memberi ruang untuk tumbuhnya tanduk seukuran jari kelingking.

Xiuzhen kemudian memecahkan tanduk itu pada Februari tahun ini. Tapi itu justru menggantinya dengan tanduk baru yang mengerikan. Ia tumbuh begitu cepat hanya dalam kurun waktu enam bulan. “Sekarang tanduk itu membuat ibu kesakitan dan membuatnya tidak bisa tidur, tanduk itu juga berdarah dari waktu ke waktu…,” tambah Chaojun.

Dokter di Sichuan mendiagnosis tanduk unikorn itu sebagai “cornu cutaneum” (cutaneous horn), tumor kulit keratin yang berbentuk tanduk. Biasanya tumor ini bentuknya kecil dan jinak, tapi dalam beberapa kasus ia bisa tumbuh membesar dan menjadi ganas.

Chaojun bilang bahwa dokter yakin bisa menghilangkan tanduk itu dengan operasi, tapi keluarga memiliki kekhawatiran terlebih melihat umur Xiuzhen yang sudah sangat sepuh. “Ibu sudah tua, dan tanduk itu tumbuh di area yang sangat sensitif. Saya tidak yakin (dalam ide) dengan operasi. Saya takut operasi itu malah membuat keadaan semakin mengerikan.”