Penulis
Intisari-Online.com – Banyak anak yang ketika sudah dewasa tidak berbakti pada orangtuanya lagi. Kisah Chen Xinyin, pria tak bertangan yang memasak dan menyuapi sendiri ibunya ini patut kita contoh untuk menghargai orangtua.
Xinyin adalah pria berusia 48 tahun yang hidupnya sulit. Ia kehilangan dua tangannya karena sengatan listrik saat dirinya masih berumur tujuh tahun. Meski tidak memiliki tangan, Xinyin tetap bekerja di sawah milik keluarganya.
Ketika berumur 20 tahun, ayah Xinyin meninggal. Xinyin akhirnya harus mengurus sendiri hidupnya beserta ibunya yang sudah tua dan sakit. Seiring dengan berjalannya waktu, ibu Xinyin makin sakit dan orang-orang pun menyarankan Xinyin untuk menjadi pengemis saja.
Alih-alih menyerah, Xinyin mengabaikan saran orang-orang tersebut. Baginya, walau tidak memiliki tangan, ia masih memiliki kaki yang sehat sehingga tidak boleh menjadi pengemis.
Sejak kehilangan tangannya, Xinyin belajar untuk memasak, bertani, dan membuat keranjang anyam. Ia juga selalu menyuapi ibunya dengan mulut. Perjuangan Xinyin sangat berat, terutama ketika ia harus melewati musim dingin. Xinyin sering mengalami frostbite dan ia tak bisa menggunakan kaus kaki sendiri.
Saat pertama kali belajar menggunakan pisau dengan kakinya, Xinyin pernah terluka. Luka itu hingga sekarang masih membekas di kakinya. Hal ini terpaksa dilakukannya karena ia memang hanya hidup berdua saja dengan ibunya yang sakit. Semoga kisah ini menginspirasi semua orang untuk mencintai orangtua kita masing-masing dengan berbagai keterbatasan yang ada.
(boredpanda.com)