Find Us On Social Media :

Gereja Bawah Laut Pertama di Dunia Dibangun di Perairan Rusia

By Moh Habib Asyhad, Senin, 12 Oktober 2015 | 17:15 WIB

Gereja Bawah Laut Pertama di Dunia Dibangun di Perairan Rusia

Intisari-Online.com - Gereja bawah laut pertama di dunia dibangun di perairan Rusia, persisnya di Cape Florent, 200 meter dari Pesisir Krimea. Gereja bawah laut ini dibangun sekitar 20 meter di bawah permukaan laut, dan disebut sebagai proyek yang “ambisius”.

Dilansir dari Moscow Times, proyek gereja bawah laut ini didanai oleh dua kelompok: sebuah klub motor lokal bernama Night Wolves dan Gereja Ortodoks Rusia dari Moscow Patriarchate. Kedua kelompok menyebut gereja ini tidak hanya akan mengundang jamaat untuk beribadah, tapi juga akan wisatawan.

Gereja bawah laut ini akan dibangun laiknya gereja-gereja yang ada di daratan pada umumnya.

“Akan ada banyak ikon di dalamnya—seperti gereja pada umumnya. Kebanyakan mungkin akan berupa ikon bas-reliefs dari stainless steel atau dari batu,” tutur Archimandrite Tikhon, ahli selam dan inisiator proyek. Ia juga menjelaskan bahwa para arsitek tengah mengerjakan detail-detail gereja.

Gereja ini juga akan menampilkan sejarah Krimea termasuk kapal militer, amunisi, dan mekanisme pertahanan lain yang digunakan di masa-masa awal. Proyek ini sendiri sejalan dengan upaya dinas pariwisata Rusia untuk mempromosikan Krimea pascaaneksasi dari Ukraina.

Sementara pengerjaan gereja belum berjalan lancar, salib sudah diletakkan di lokasi pembangunan untuk memudahkan para penyelam—juga pengunjung—menemukan lokasi gereja. Perlu diketahui, salib ini dibuat dalam bentuk jangkar, yang melambangkan tema proyek.

Dalam beberapa bulan ke depan, para penyelam akan menempatkan altar besar dan cawan lilin raksasa di dekat gereja supaya orang bisa segera beribadah di sana. Untuk penamaan, penyelenggara proyek memilih St. Nicholas sang pelindung pelaut.

Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian dari pemegang proyek perihal kapan gereja ini diselesaikan. Menurut juru bicara Gereja Ortodoks, Krym Realii, “Waktu akan bergantung pada banyak faktor.”