Find Us On Social Media :

Cody Pines, Menyelamatkan Temannya yang Buta dari Bully Teman Sekolahnya

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 15 Oktober 2015 | 16:30 WIB

Cody Pines, Menyelamatkan Temannya yang Buta dari Bully Teman Sekolahnya

Intisari-Online.com - Bagaimanapun juga, Cody Pines telah melakukan tindakan yang heroik. Pada September lalu, gadis 17 tahun itu tertangkap video telah menyelamatkan seorang temannya yang buta dari “bully” teman sekolahnya di SMA Huntington Beach, California. Cody yang mengetahui adegan bullying itu langsung menghampiri pelaku dan menghajarnya hingga tersungkur ke tanah.

Tak lama kemudian, Cody membantunya temannya yang buta itu berdiri. Adegan ini, seperti disinggung di awal, berhasil diabadikan oleh teman sekolah Cody. Cody dan temannya yang buta itu, Austin Higley (16), ternyata sudah berteman sejak kecil.

Oleh temannya tadi, video tersebut kemudian diunggah di media sosial dan telah dilihat hingga 26 juta kali. Dalam sebuah wawancara di salah satu program TV, Dr Phil, Austin secara jujur mengungkapkan perasaannya telah diselamatkan salah satu karibnya tersebut. “Jujur, aku merasa seperti Anda (Cody) menyelamatkan hidup saya,” ujarnya dikutip Mirror.co.uk.

Ketika itu, Austin sempat mendengar ucapan pelaku penganiayaan terhadapnya yang merasa heran dengan aksi Cody saat menyelamatkannya. Austin juga berharap bahwa aksi Cody tersebut dapat membuat para pelaku bully kapok untuk menyiksa dirinya.

“Mereka tidak pernah berpikir saat mem-bully seseorang secara tidak langsung mereka telah menghancurkan seluruh kehidupan seseorang,” ungkapnya.

Di tempat lain, salah satu pejabat SMA Huntington Beach mengklaim sedang menyelidiki kasus tersebut dan telah memanggil sejumlah siswa dan saksi. Pihak sekolah percaya bahwa semua siswa diberikan kesempatan untuk belajar di lingkungan yang aman dan nyaman. Untuk itu, keselamatan adalah prioritas tertinggi.

“SMA Huntington Beach High School juga memiliki aturan ketat terkait anti-intimidasi. Jadi, kami tidak akan membiarkan perilaku seperti ini terjadi terhadap semua siswa,” demikian bunyi pernyataan sekolah.