Intisari-Online.com - Gagal meyakinkan sepasang petani tua pindah dari rumahnya secara konvensional, sebuah pengembang di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, akhirnya menempuh cara yang lebih brutal. Pengembang itu menggali parit 1,5 meter di sekeliling rumah petani itu dengan harapan mereka terpojok dan akhirnya pindah.
Yin Yangju (52) dan suminya, Xiao Ming, menegaskan bahwa mereka telah tinggal di tempat itu selama tiga dekade. Dalam beberap tahun terakhir, sebuah pengembang mencoba untuk memperoleh tanah dan menghancurkan rumah mereka; namun kompensasi yang ditawarkan begitu rendah sehingga dua petani tua itu tidak mau menandatangani perjanjian.
Keteguhan pasangan petani itu rupanya membuat pengembang frutasi. Tiba-tiba, pada Sabtu (17/10) sore seorang laki-laki tidak dikenal datang sambil mengendarai ekskavator, menggali parit besar di sekeliling rumah petani itu. Parit itu cukup dalam sehingga menyulitkan pasangan petani untuk meninggalkan rumah mereka.
Di tempat lain, menanggapi pertanyaan wartawan, direktur komite desa mengaku baru saja sampai di kantor dan tidak tahu-menahu siapa yang menggali parit itu. Tapi bagaimanapun juga, ada kong-kalikong antara desa dan pengembang soal pembebasan lahan tersebut.
Melalui bantuan pemerintah desa setempat, pengembang sudah membongkar 45 rumah wilayah itu dan hanya menyisakan empat rumah. Warga-warga yang terpaksa melepaskan tanahnya, seperti dilansir Shanghaiist, mengaku bahwa memang ada selisih yang besar antara nilai yang diharapkan warga dengan kompensasi yang ditawarkan.
Hingga kini belum ada kabar yang menyebutkan bahwa pasangan petani tua itu mengemas barang dan meninggalkan rumah mereka.