Find Us On Social Media :

Tunjukkan Kemampuan Kekebalan Tubuh, para Santri di Semarang Mengaku Siap Bela Negara

By Ade Sulaeman, Kamis, 22 Oktober 2015 | 17:15 WIB

Tunjukkan Kemampuan Kekebalan Tubuh, para Santri di Semarang Mengaku Siap Bela Negara

Intisari-Online.com - Para santri di Kabupaten Semarang unjuk kekuatan olah kanuragan seusai kegiatan Apel Kebangsaan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Kamis (22/10/2015) siang.

Dalam acara itu para santri menunjukkan kemampuan kekebalan tubuh, mulai dari tidur, berjalan dan tidur di atas pecahan kaca, kepala dipukul dengan menggunakan batang bambu, menusuk badan dengan mesin bor, dan melukai badan dengan lidah.

Tidak hanya santri putra, para santri putri pun tidak mau kalah menunjukkan kemampuannya.

"Inilah kekuatan para santri kita, yang siap menyerahkan jiwa dan raga membela Tanah Air dan bangsa Indonesia dari serangan musuh," kata Kepala Satuan Koordinator Cabang (Kasatkorcab) Banser Kabupaten Semarang, Fahmi Dzulfiadi.

Sedikitnya 5.000 santri dari semua pondok pesantren dan sekolah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti Apel Kebangsaan tersebut.

Mereka juga mengucapkan lima butir ikrar santri sebagai wujud meneguhkan komitmen untuk menjaga dan mempertahankan ideologi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Sebagai santri NKRI, bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berideologi negara satu, ideologi Pancasila. Berkonstitusi satu, UUD 1945. Berkebudayaan satu, kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika," kata Gus Birun Wahab, pengasuh Ponpes Al Mansyur Ungaran, saat membacakan ikrar.

Sekretaris PWNU Jawa Tengah Mohammad Arja Imroni dalam sambutannya mengajak para santri untuk meneruskan perjuangan para ulama yang telah menggelorakan semangat berjihad.

Fatwa Jihad dari Rais A'am PBNU KH Hasyim Asari 80 tahun silam menekankan agar para santri menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kita harus berada di garda terdepan bersama dengan TNI dan Polri bersama-sama membela NKRI dari rongrongan kelompok yang akan meruntuhkan NKRI dengan dasar selain dari Pancasila," katanya.

(Syahrul Munir/kompas.com)